Pemerintah Ramu Insentif Baru untuk Kendaraan Komersial Listrik di RI

Posted on

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah melakukan pertemuan dengan para petinggi SAIC Motor di Shanghai, China, Kamis (9/10). Pada agenda tersebut, mereka mengaku sedang menggodok aturan insentif untuk kendaraan komersial listrik.

SAIC Motor yang memayungi beberapa merek mobil seperti Wuling, MG dan Maxus meminta pemerintah Indonesia agar terus melanjutkan program Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk kendaraan listrik seperti mobil penumpang dan bus.

Selain itu, mereka juga meminta cakupan PPN DTP diperluas untuk kendaraan komersial listrik. Sebab, SAIC sudah mulai memproduksi kendaraan terkait di Indonesia, yakni Wuling MitraEV.

Soal permintaan tersebut, Sekretaris Jenderal Kemenperin RU, Eko S.A. Cahyanto menegaskan, pihaknya sedang menggodok pemberian PPN DTP untuk kendaraan komersial listrik. Namun, dia tak mengungkap, progress-nya sudah sejauh apa.

“Untuk usulan keberlanjutan insentif PPN DTP maupun penambahan lingkup insentif PPN DTP untuk kendaraan komersial saat ini sedang dalam pembahasan internal pemerintah,” ujar Eko, dikutip dari keterangan resmi Kemenperin RI.

Kemenperin juga mendorong PT SGMW Motor Indonesia untuk memperbanyak variasi line up produk di Indonesia yang disesuaikan dengan selera konsumen Indonesia, serta penambahan investasi baru dalam rangka meningkatkan nilai TKDN.

Bahkan, Pemerintah Indonesia terus mendorong SAIC untuk menjajaki peningkatan kapasitas ekspor kendaraan listrik (EV) yang diproduksi di Indonesia, guna memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor EV di ASEAN.

“Kami berharap SAIC dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai rencana investasi berikutnya di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan platform elektrifikasi dan teknologi baru,” tuturnya.

Eko menambahkan, Kemenperin terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif dan insentif bagi pengembangan kendaraan listrik, baik untuk produksi kendaraan maupun komponennya seperti baterai dan sistem penggerak listrik.

“Dengan sinergi yang baik antara pemerintah dan pelaku industri, kami optimistis Indonesia dapat menjadi hub kendaraan listrik di kawasan,” kata dia.