Baru-baru ini, pemilik Hyundai Ioniq 5 di Florida, Amerika Serikat, harus mengeluarkan dana US$ 11.882 atau Rp 200 juta untuk perbaikan mobil yang tersiram air minum. Lantas, satu yang menjadi pertanyaan: komponen apa yang mengalami kerusakan?
Disitat dari Carscoops, Selasa (2/12), pemilik Hyundai Ioniq 5 yang bernama Mike McCormick tersebut berkisah, dia melakukan pengereman mendadak saat melaju kencang di jalan bebas hambatan. Kemudian botol minumnya yang ditaruh di cupholder terlempar ke lantai kabin.
Kondisi tersebut membuat air minum tumpah dan membasahi bagian bawah kabin. Tak lama kemudian, lampu peringatan di kluster meter menyala dan lampu sein berhenti bekerja. Bahkan, ketika sampai di rumah, kendaraan tak bisa dimatikan. McCormick akhirnya membawa mobilnya ke bengkel.
Bagian Apa yang Rusak?
Ketika dibawa ke bengkel, Hyundai menyimpulkan, air minum yang tumpah tersebut merembes ke beberapa konektor wiring harness. Itulah mengapa, kendaraan listrik yang baru berusia dua tahun itu harus mendapat penggantian komponen kabel integrated tersebut di bawah lantai dan jok.
Kedengarannya mungkin sepele, namun biayanya jauh dari kata ringan. Bahkan, secara akumulatif, McCormick harus mengeluarkan dana US$ 11.882,08 atau sekira Rp 200 juta!
Hyundai mengklaim, kerusakan muncul akibat “faktor eksternal”, bukan cacat pabrikan. Itulah mengapa, McCormick harus menanggung seluruh biaya. Dia mencoba opsi lain: mengajukan klaim ke State Farm. Namun perusahaan asuransi itu justru menolak klaim dengan alasan kerusakan kabel terjadi secara bertahap, bukan secara instan.
Bukan Kasus Pertama
Stasiun TV WFTV Channel 9 mengulik lebih jauh dan menemukan bahwa area wiring harness di bawah jok Ioniq 5 memang cukup rentan. Mereka menyinggung kasus lain: seorang pemilik yang juga menerima tagihan lima digit setelah dealer menemukan bagian harness miliknya mengalami friksi dan fraying.
Di kasus lain, pemilik Ioniq 5 N juga pernah mengeluhkan biaya perawatan yang tak kalah mengejutkan. Untuk mengganti brake pad sendiri, misalnya setelah track day, dibutuhkan akses perangkat lunak dan alat khusus bernilai ribuan US dolar.
Ada beberapa cara alternatif yang lebih murah, tapi risikonya tinggi: mulai dari potensi garansi hangus hingga membuat kerusakan lain yang jauh lebih mahal.
Kasus McCormick membuka pertanyaan besar: apakah pabrikan harus ikut bertanggung jawab ketika komponen krusial begitu mudah terdampak tumpahan air yang sepele? Atau justru pihak asuransi yang seharusnya menanggung, mengingat kerusakan muncul akibat insiden tidak disengaja?
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
