Polytron Resmi Bergabung dengan Gaikindo, Hadirkan Mobil Listrik G3 dan G3+

Posted on

Polytron baru saja melahirkan ‘anak pertama’ di segmen mobil listrik. Pemain baru di industri roda empat Tanah Air ini bakal bergabung dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Anggota Gaikindo meliputi agen pemegang merek (APM), produsen mobil penumpang dan kendaraan niaga. Termasuk penguasa pasar mobil di Tanah Air.

Gaikindo diketahui juga menjadi mitra pemerintah dalam merumuskan kebijakan terkait otomotif, seperti regulasi kendaraan hingga insentif perpajakan kendaraan bermotor.

“Kita dalam proses (gabung Gaikindo),” kata Direktur Komersial Tekno Wibowo di Jakarta, belum lama ini.

Meski baru memiliki satu mobil listrik G3 dan G3+. Sebagai langkah awal, Polytron akan mengikuti pameran otomotif terbesar di dunia setelah China, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).

Saat disinggung soal produk baru di GIIAS. Tekno bilang saat ini pihaknya fokus memasarkan G3 dan G3+ terlebih dahulu.

Polytron belum memiliki fasilitas produksi mobil listrik sendiri. Perusahaan elektronik asal Kudus ini menjalin kerja sama dengan PT Handal Indonesia Motor (HIM). Sama seperti beberapa brand China yang masuk Indonesia, Chery, Jetour, Neta, Baic hingga rencananya Xpeng.

Target Polytron tahap awal ini tidak seagresif brand-brand asal China yang sudah lebih dulu menancapkan kukunya di industri otomotif Indonesia.

“Sales plan kita targetin tahun ini sampai 1.500 unit sampai akhir tahun,” kata dia.

Polytron G3 dan G3+ sudah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sampai 40 persen. Apa saja bagian mobil listrik Polytron yang sudah memakai komponen buatan dalam negeri?
TKDN menjadi acuan seberapa besar persentase buatan dalam negeri sebuah produk.

Polytron G3 dan G3+ merupakan produk kerja sama dengan perusahaan asal China Skyworth.

Mobil itu menggendong baterai Lithium Ferro Phospate (LFP) berkapasitas 51.916 kWh. Baterai dipasok dari Gotion yang sudah memiliki fasilitas perakitan di Indonesia.

“Ya, di sini kan ada pabrik baterai Gotion yang dari China. Kalau nggak kan, nggak bisa dapat TKDN juga,” kata Hariono.

Saat ini Polytron belum membuat komponen ataupun teknologi mobil listrik mandiri. Produksinya saat ini bakal dilakukan di PT Handal Indonesia Motor (HIM).

“Part-nya yang pasti speaker (dari Polytron), ada beberapa part yang kita harus sourcing di lokal ya, seperti ban harus di lokal , kalau baterai kita kebetulan sudah ada supplier juga di lokal,” kata Tekno Wibowo.

“Ke depan kita lihat part apa yang bisa kita bikin sendiri,” jelasnya lagi.