Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) buka suara soal kabar yang menyebut penjualan mobil di Indonesia kalah dari Malaysia. Menurut mereka, secara akumulatif, kita masih lebih unggul dibandingkan Negeri Jiran.
Dikutip dari pemberitaan Nikkei Asia, Sabtu (9/8), penjualan mobil Malaysia tembus 183.366 unit pada kuartal II atau dari April hingga Juni 2025. Sedangkan Indonesia di periode yang sama diklaim hanya 169.578 unit.
Catatan tersebut membuat penjualan mobil di Indonesia untuk kali pertama kalah dari Malaysia. Meski demikian, jika dihitung secara keseluruhan selama satu semester, kita belum terkalahkan.
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi menjelaskan, penjualan mobil di Indonesia selama semester pertama tahun ini (Januari-Juni) telah mencapai 374.740 unit. Nominal tersebut membuat kita menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.
Pada periode yang sama, disitat dari data Asosiasi Otomotif Malausia (MAA), penjualan mobil di Malaysia mentok di angka 374.636 unit. Meski kalah, namun selisih angkanya sangat tipis.
“Sampai dengan akhir Juni, penjualan Malaysia 373 ribuan unit, Indonesia sekitar 374 ribuan unit. Jadi tetap lebih tinggi Indonesia,” kata Nangoi, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (9/8).
Sebagai catatan, Indonesia dengan penduduk hampir 300 juta jiwa mengalami penurunan pasar lagi tahun ini. Selama Januari-Juni 2025 penjualan retail hanya mencapai 390.467 unit atau turun 9,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan wholesales menyusut 8,6 persen menjadi 374.740 unit, dari sebelumnya yang mencapai 410.020 unit.
Penjualan mobil di Malaysia yang memiliki 35 jutaan penduduk sebenarnya juga sedang mengalami perlambatan. Namun, angkanya tak separah di Indonesia. Penjualan mobil di Tanah Melayu turun lima persen pada Januari-Juni dibanding periode sama 2024.