Pabrik Hyundai di Georgia digerebek imigrasi AS. Ratusan pekerja yang kebanyakan warga Korea Selatan itu pun ditangkap.
Ratusan pekerja di pabrik baterai mobil Hyundai Motor yang tengah dibangun di Georgia ditahan dalam razia yang dilakukan otoritas AS. Pabrik itu merupakan salah satu investasi besar Hyundai di Negeri Paman Sam. Sekitar 475 pekerja, yang sebagian besar warga negara Korea Selatan ditangkap, demikian menurut pejabat imigrasi AS sebagaimana dilansir Reuters.
Penggerebekan itu juga disebut sebagai operasi penegakan hukum terbesar di satu lokasi dalam sejarah Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) AS. Operasi penggerebekan yang diberi nama ‘Operation Low Voltage’ ini melibatkan lebih dari 400 petugas penegak hukum setelah melakukan penyelidikan berbulan-bulan. Adapun fasilitas pabrik tersebut merupakan usaha patungan antara LGES (LG Energy Solution) dan Hyundai Motor. Rencananya pabrik beroperasi pada akhir tahun ini.
“Ini bukan operasi imigrasi di mana agen masuk ke lokasi, mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka di bus,” ungkap Steven Schrank, agen khusus yang memimpin penyelidikan di Georgia.
Operasi penggerebekan dilakukan oleh Badan Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE/ Immigration and Customs Enforcement). ICE diketahui kerap melakukan operasi serupa terhadap pekerja dan imigran asing, di mana langkah ini merupakan salah satu kebijakan utama pemerintahan Donald Trump.
Dikutip dari Guardian, pabrik yang digerebek adalah pabrik baterai yang nantinya akan mensuplai baterai untuk mobil listrik Hyundai dan Kia. Pabrik ini rencananya baru akan beroperasi pada akhir 2025.
Para pekerja yang ditangkap, ditahan di Folkston, Georgia. Schrank menjelaskan sebagian besar dari 475 orang tersebut adalah warga negara Korea Selatan. Sementara media Korea Selatan memperkirakan jumlah warga negara Korsel yang ditahan sekitar 300 orang.
Mengutip pemberitaan The New York Times, mayoritas pekerja yang ditangkap bukanlah karyawan Hyundai atau LG, melainkan kontraktor. Hyundai memastikan tidak ada pekerjanya yang ditangkap. Sedangkan LG Energy Solution menyebut 47 pekerjanya ditangkap dari penggerebekan tersebut. Pekerja LG yang ditangkap berperan membantu mengawasi pembangunan pabrik dan datang ke AS dengan visa atau melalui program pembebasan visa.
Dari kejadian ini, Kepala Operasi Manufaktur Hyundai Amerika Utara, Chris Susock disebut akan mengambil alih seluruh pengelolaan di pabrik Georgia.
“Kami akan melakukan penyelidikan untuk memastikan semua pemasok dan subkontraktor mematuhi undang-undang dan aturan. Hyundai tidak toleran terhadap mereka yang melanggar hukum,” ujarnya.