Ngeri Banget! AHY Sebut Truk ODOL Jadi Pemicu Kecelakaan Maut

Posted on

Pemerintah menargetkan tahun 2027 tak ada lagi truk over dimension over load (ODOL) di Indonesia. Truk ODOL dituding menjadi salah satu pemicu kecelakaan maut.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menargetkan regulasi truk obesitas atau Over Dimension Over Loading (ODOL) berlaku efektif mulai 1 Januari 2027. Menurutnya, kebijakan ini tidak bisa ditunda lebih lama lagi.

“Semangatnya satu: memastikan kebijakan Zero ODOL dapat diberlakukan secara efektif mulai 1 Januari 2027. Inilah ikhtiar bersama kita. Kebijakan ini harus berpihak pada keselamatan manusia, karena tak ada prioritas yang lebih tinggi dari itu. Kita tidak ingin ada lagi korban jiwa akibat kecelakaan dan kerugian yang ditimbulkan oleh kendaraan ODOL,” kata AHY dikutip dari akun Instagramnya.

Menurut AHY, berdasarkan data yang diterimanya, pada tahun 2024 ada 50.906 kasus kecelakaan. Sebanyak 26.839 korban meninggal di dunia. Truk ODOL menjadi salah satu pemicu kecelakaan maut.

“Dengan penertiban ODOL, kita berharap dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa di jalan raya. Berdasarkan data tahun 2024, terdapat puluhan ribu korban meninggal dunia akibat kecelakaan, dan sekitar 10,5% di antaranya melibatkan kendaraan angkutan barang; termasuk ODOL,” sebut AHY.

AHY menjelaskan, Peraturan Presiden (Perpres) Penguatan Logistik Nasional dan finalisasi regulasi Zero ODOL sedang dalam tahap harmonisasi di Kementerian Hukum. Tahap ini diharapkan rampung pada bulan Oktober 2025.

Selain itu, AHY mengaku telah melakukan sejumlah rapat teknis sejak bulan Mei hingga September. Karenanya, ia optimistis regulasi ini dapat berlaku efektif di awal tahun 2027.

Kata AHY, berdasarkan kajian BPS penerapan kebijakan Zero ODOL ini dapat berpengaruh terhadap biaya logistik, inflasi, dan perekonomian. Meski begitu, ia tak menyebut rinci dampak tersebut lantaran masih dalam proses penyusunan.

“Kajian BPS terkait dampak penerapan kebijakan ODOL terhadap biaya logistik, inflasi dan perekonomian sedang disusun dan target selesai pada Desember 2025,” kata AHY dikutip detikFinance.