Pebalap Ducati asal Spanyol, Marc Marquez mengaku tak mau menyimpan dendam ke rivalnya di masa lalu. Sebab, menurutnya, rivalitas merupakan situasi biasa dalam sebuah kompetisi. Pernyataan tersebut sangat jelas mengacu ke Valentino Rossi.
Pesan itu disampaikan Marquez saat menghadiri seremoni penutupan di Valencia, Spanyol. Ketika dia naik ke atas panggung dan panitia memutar klip Rossi, penonton bersorak tak terima. The Baby Alien kemudian berusaha menghentikan keributan tersebut.
“Ya, salah satu hal yang saya pelajari selama karier olahraga saya adalah untuk menghormati para rival,” jelas Márquez dalam sebuah wawancara dengan El Periódico, dikutip Jumat (5/12).
“Di lintasan, semua orang berusaha memberikan yang terbaik dan semua situasi atau kecelakaan yang bisa Anda atau orang lain alami selalu tidak disengaja, karena kami semua berusaha sampai batas maksimal,” tambahnya.
Marquez menjelaskan, semua orang seharusnya tahu risiko saat membalap, yakni berbenturan dan terlibat crash. Hal tersebut, kata dia, dinamika yang biasa dalam perlombaan. Itulah mengapa, dia tak mau menyimpan dendam kepada siapapun yang pernah dihadapinya.
“Para penggemar menghargai tontonan ini, tetapi ada risikonya. Sering kali seorang pembalap, dengan adrenalin yang terpompa, melakukan kesalahan, terkena penalti dan itu saja, selesai,” tuturnya.
“Salah satu hal yang saya pelajari adalah sulit untuk hidup dengan kebencian, itu tidak mungkin,” kata dia menambahkan.
Sebagai catatan, retaknya hubungan Marquez dan Rossi bermula di musim 2015. Ketika itu, keduanya beberapa kali terlibat gesekan. Situasinya memburuk saat MotoGP Sepang 10 tahun lalu. Ketika itu, Rossi diduga sengaja mengayunkan tendangan ke Motor Marquez.
