Kok Bisa Jatuh Terus, Bagnaia?

Posted on

Francesco Bagnaia sedang mengalami krisis performa serius sejak kemenangan dominannya di Jepang. Meskipun sempat menemukan set-up motor yang bagus di Misano dan menang di Jepang, Bagnaia tidak dapat mengulanginya di Indonesia dan Australia.

Dalam balapan di Phillip Island, Bagnaia tampil sangat lambat di balapan sprint. Bagnaia cuma bisa finis kedua dari belakang.

Bagnaia dan tim berupaya perubahan set-up yang ekstrem untuk balapan utama, ia akhirnya terjatuh saat mencoba memaksakan diri, mengakhiri balapan dengan nol poin. Bagnaia terjatuh dari posisi ke-12 pada lap 24 dari 27 saat balapan utama MotoGP Australia.

Bagnaia menggambarkan kemerosotan ini sebagai sesuatu yang “tidak terlukiskan.

Frustrasinya diperparah oleh kenyataan bahwa pebalap lain yang mengendarai motor dengan spesifikasi yang sama (Ducati GP25) – yaitu Fabio Di Giannantonio – justru mampu meraih hasil yang fantastis, finis kedua balapan MotoGP Australia 2025.

Bagnaia menjelaskan bahwa meskipun tim mencoba membuat motor lebih stabil, motor itu menjadi sulit dikendarai. Ia merasa frustrasi karena motor yang ia gunakan saat ini – yang diklaim sama dengan motor pemenang di Motegi, kini terasa sangat berbeda dan sulit untuk didorong hingga batas maksimal.

“Untuk pemanasan, kami mencoba sesuatu yang ternyata menjadi bencana: tidak mungkin untuk dikendarai seperti itu,’ katanya kepada Sky Italy.

“Untuk balapan, kami memilih arah yang berlawanan, dan itu adalah sesuatu yang positif: saya berhasil menekan sedikit lebih keras, meskipun saya benar-benar berada di ambang batas,” ujar Bagnaia.

“‘Sayangnya, saya tidak bisa mengerem dan memasuki tikungan seperti yang saya inginkan, tetapi setidaknya saya bisa menekan dan mendekati pebalap di depan saya,” kata Bagnaia.

Dia menganggap situasi ini “tidak dapat diterima” karena motor yang seharusnya kompetitif justru membuatnya terus kesulitan dan berada di ambang batas sepanjang waktu.

“Motegi, tempat kami tiba setelah tes Misano yang bagus, menunjukkan bahwa jika saya dalam kondisi yang tepat, saya bisa tampil baik,” kata Bagnaia.

“Apa yang terjadi setelah itu, dari sudut pandang saya, adalah sesuatu yang tidak dapat diterima, hampir tidak terlukiskan, karena Anda memulai dengan motor yang secara teori memenangkan balapan sebelumnya, tetapi Anda tidak bisa menekan,” ungkap dia.

“‘Anda sangat kesulitan, Anda selalu berada di ambang batas (limit). Hal yang sama terjadi akhir pekan ini,” jelas Bagnaia.