Isuzu Motors tampil beda di panggung Japan Mobility Show (JMS) 2025. Bukan hanya truk dan SUV, tapi sebuah bus listrik tanpa sopir bernama ERGA EV Autonomous Driving Bus. Inilah langkah baru Isuzu menuju masa depan transportasi publik yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.
Teknologi ini dikembangkan Isuzu bersama Tier IV Inc., perusahaan asal Jepang yang dikenal lewat platform open source untuk kendaraan otonom bernama Autoware.
“Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk membangun sistem transportasi yang lebih aman dan efisien di masa depan,” tulis Isuzu dalam keterangan resminya, Rabu (29/10/2025).
Agar bisa ‘melihat’ dan ‘merasakan’ jalan di sekelilingnya, bus listrik ini dibekali sensor suite canggih yang memberikan pandangan 360 derajat penuh. Ada 8 unit LiDAR, 6 radar gelombang milimeter, serta 11 kamera otonom yang terus bekerja memindai lingkungan sekitar.
Untuk memastikan posisi kendaraan tetap akurat, meskipun di area perkotaan padat gedung, sistem ini dilengkapi GNSS dan IMU positioning. Kombinasi semua perangkat ini membuat bus bisa melaju, berhenti, dan berbelok secara mulus tanpa kehilangan arah.
Selain kemampuan mengemudi otomatis, Isuzu ERGA EV Autonomous juga membawa paket fitur keselamatan yang sama dengan versi regulernya yaitu Emergency Driving Stop System (EDSS) yang otomatis menghentikan bus dengan aman, bahkan di tanjakan.
Selain itu ada Blind Spot Monitor yang memberi peringatan jika ada pejalan kaki atau pesepeda di sekitar bodi bus. Semua sistem ini bekerja simultan, menjaga bus tetap dalam kendali penuh meski sedang dijalankan mode otonom.
Bertenaga Listrik, Akselerasi Mulus
Sebagai generasi terbaru dari keluarga ERGA EV, bus otonom ini mengandalkan dua motor listrik AC induction, masing-masing bertenaga 125 kW dan torsi 480 Nm. Total tenaganya mencapai 250 kW (335 dk) dengan torsi puncak 960 Nm, yang didistribusikan ke roda belakang.
Baterainya menggunakan lithium-ion 242 kWh, sedikit lebih kecil dari versi standar (245,3 kWh). Isuzu belum mengumumkan jarak tempuh resmi, tapi estimasi awal berada di kisaran 360 km pada kecepatan konstan 30 km/jam.
Sistem pengisian cepatnya sudah mendukung CHAdeMO, dan bus ini juga dibekali fitur Vehicle-to-Load (V2L) yang memungkinkan baterai digunakan sebagai sumber listrik darurat saat bencana.
Dengan konfigurasi lantai datar (flat-floor layout) dan motor elektrik di poros roda belakang, interior ERGA EV terasa lega dan mudah diakses penumpang. Akselerasi halus, tanpa getaran dan suara mesin, menjadikannya kendaraan ideal untuk area perkotaan padat.
Dimensinya juga pas untuk bus kota: panjang 10.740 mm, lebar 2.485 mm, dan tinggi 3.330 mm dengan kapasitas 68 penumpang termasuk pengemudi.
Siap Diuji di Kota Hiratsuka
Isuzu memastikan bus ini bukan sekadar pajangan pameran. Mulai akhir 2025 hingga awal 2026, ERGA EV Autonomous akan menjalani uji coba publik di Kota Hiratsuka, Prefektur Kanagawa.
Pengujian ini dilakukan di jalur perkotaan sebenarnya untuk menilai performa sistem otonom di kondisi lalu lintas padat, cuaca beragam, dan rute kompleks.
Isuzu menargetkan hasil pengujian ini menjadi landasan untuk mengembangkan kendaraan Level 4, yaitu sistem yang benar-benar bisa beroperasi tanpa sopir di dalam kabin.
Dalam visi jangka panjangnya, Isuzu ingin teknologi otonom ini tak hanya diterapkan pada bus, tapi juga ke truk logistik, yang menjadi tulang punggung ekonomi Jepang.
Negeri Sakura kini menghadapi kekurangan sopir dan meningkatnya biaya operasional transportasi. Dengan otonomisasi kendaraan komersial, Isuzu berharap bisa menciptakan sistem logistik dan transportasi publik yang tetap berjalan efisien meski jumlah tenaga manusia menurun.
