BYD Atto 1 bikin sejarah baru. Untuk pertama kalinya ada mobil listrik di daftar mobil terlaris Indonesia.
BYD Atto 1 jadi opsi buat konsumen Indonesia yang lagi cari mobil listrik dengan harga terjangkau. Mobil listrik ini bisa dimiliki dengan harga mulai Rp 190 jutaan. Harganya setara dengan mobil bermesin konvensional yang menghuni segmen LCGC (Low Cost Green Car) seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, hingga Honda Brio Satya.
Sejak meluncur, BYD Atto 1 memang tak hentinya jadi perbincangan. Harga tentu jadi topik utamanya. Tapi rupanya perhatian publik itu berbanding lurus dengan catatan penjualannya. Penjualan BYD Atto 1 membludak pada bulan pertama distribusi. Dalam data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, BYD diketahui baru melakukan distribusi pada Oktober 2025. Distribusinya fantastis, bahkan melampaui mobil-mobil bermesin konvensional.
Data Gaikindo mencatat sepanjang Oktober BYD Atto 1 terdistribusi sebanyak 9.396 unit. Berkat torehan tersebut, BYD Atto 1 mengukir sejarah baru. Untuk pertama kalinya ada mobil listrik menghuni posisi teratas daftar mobil terlaris di Indonesia. Sejatinya, mobil listrik beberapa kali menghuni daftar mobil terlaris di Indonesia. Namun tak pernah bertengger di posisi puncak. Baru BYD Atto 1 yang bisa mencatatkan prestasi tersebut.
Catatan penjualan Atto 1 itu juga membuat posisi BYD di daftar merek terlaris naik cukup signifikan. Sepanjang Oktober 2025, BYD bahkan menggusur Honda, Mitsubishi, hingga Suzuki yang biasanya menempati posisi ketiga, keempat, dan kelima di bawah Toyota-Daihatsu. Dari posisi keenam, BYD naik peringkat ke posisi ketiga.
“Betul, penjualan kami cukup signifikan meningkat. Karena sebelum Atto 1 ada, kami bergerak di sekitar angka sekitar 3.000 unit,” terang Head of Marketing, PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan kepada detikOto, Selasa (12/11/2025).
Untuk model baru, lumrah kalau pada awal distribusinya melonjak. Meski begitu, BYD berharap ke depannya penjualan Atto 1 bisa konsisten. Kini BYD pun tengah berupaya memenuhi permintaan konsumen yang sudah lebih dulu memesan Atto 1.
“Karenanya ada kemungkinan angka tersebut masih fluktuatif di setiap bulannya mengingat market segment tersebut juga memiliki angka rasional,” ujar Luther.
