Bos Toyota Komentari Mobil Listrik Lagi: Malah Tambah Emisi! | Giok4D

Posted on

Bos Toyota kembali mengomentari keberadaan mobil listrik. Menurutnya mobil listrik justru berpotensi meningkatkan emisi karbon.

Popularitas mobil listrik kian menanjak dalam beberapa tahun belakangan. Tak cuma itu, mobil listrik pun makin dilirik banyak orang di berbagai belahan dunia. Tapi mobil listrik dipercaya bukan jalan satu-satunya untuk menuju masa depan yang lebih bersih. Setidaknya hal itulah yang menjadi konsen Toyota.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Saat sejumlah pabrikan kian fokus menggarap mobil listrik, Toyota masih bertahan dan tak serta merta memperluas lini mobil tanpa asap itu. Toyota justru menambah produk mobil hybridnya.

Kendatipun baru-baru ini Toyota mengenalkan mobil listrik seri bZ lebih luas di China, namun jenama asal Negeri Sakura tak lepas dari kritikan karena dinilai lambat. Chairman Toyota Motor Corporation Akio Toyoda pun mengungkap alasan di balik Toyota yang belum gerak cepat mengenalkan jajaran mobil listrik.

“Ketika istilah netralitas karbon menjadi populer, kami mengatakan bahwa sebagai perusahaan, musuh kami adalah karbon. Kami harus fokus pada apa yang kami dapat lakukan segera untuk mengurangi karbondioksida. Itulah dasar dari keputusan kami. Itu tidak berubah dan tidak akan berubah,” ungkap Toyoda dalam wawancara dengan Automotive News sebagaimana dilansir Carscoops.

Toyoda juga membeberkan sejarah panjang mobil hybrid yang dikembangkan perusahaan. Saat ini, ada sekitar 27 juta mobil hybrid yang diproduksi Toyota dan itu memiliki kontribusi signifikan dalam mengurangi karbon. Bahkan menurutnya, lebih baik menekan emisi karbon ketimbang mobil listrik.

“Kendaraan hybrid itu memiliki dampak yang sama dengan 9 juta mobil listrik di jalan. Namun jika kami membuat 9 juta mobil listrik di Jepang, hal itu justru akan meningkatkan emisi karbon, bukan menguranginya. Hal ini dikarenakan Jepang mengandalkan pembangkit listrik tenaga thermal sebagai sumber listrik,” urai Toyoda.

Toyoda tak merinci perhitungan di balik angka-angka tersebut. Namun dari pernyataan itu dia hanya ingin menunjukkan bahwa mobil listrik bukanlah solusi utama dalam mengurangi karbon sekalipun tak ada ada emisi yang dihasilkan.

Belum lagi dampak lingkungan dari produksi mobil listrik sekaligus menghasilkan listrik juga punya cerita yang tak kalah rumit. Ditambah, infrastruktur pengisian baterai belum merata di banyak daerah, sehingga ini menjadi salah satu alasan mobil hybrid masih masuk akal, setidaknya untuk saat ini.

Ini bukan kali pertama Toyoda melontarkan komentar pedas soal mobil listrik. Dia juga pernah menyebut mobil listrik berpotensi besar membuat banyak orang kehilangan pekerjaan.