Biar Laku Tanpa Subsidi, Motor Listrik Diminta Bebas Parkir-Punya Jalur Khusus

Posted on

Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) meminta agar pemerintah menyiapkan kebijakan nonfiskal untuk motor listrik di dalam negeri. Sebab, kebijakan fiskal seperti subsidi atau potongan harga hingga kini masih terkesan abu-abu.

Kebijakan nonfiskal tersebut, kata AISMOLI, ada banyak hal. Misalnya seperti membebaskan tarif parkir dan membangun jalur khusus motor listrik di jalan raya. Mereka yakin, langkah tersebut bisa menjadi opsi lain saat subsidi tak kunjung diumumkan.

“Kita berharap, kalau pemerintah mungkin nggak ada kepastian soal subsidi atau skema bantuan pembelian, mungkin bisa mendorong insentif nonfiskal, seperti motor listrik bisa mendapat privilege parkir gratis, kemudian jalur khusus,” ujar Ketua Umum AISMOLI, Budi Setiyadi di SCBD, Jakarta Selatan, Selasa sore (7/5).

Budi mengaku, pihaknya ragu subsidi motor listrik bisa terbit tahun ini. Sebab, hingga bulan kelima, belum ada progress signifikan. Sehingga, pihaknya tak mau terlalu berharap.

“Kita sudah koordinasi, artinya begini, beberapa statemen yang disampaikan para menteri yang seakan memberi harapan. Tapi kalau untuk sekarang, untuk tahun 2025, kayaknya susah,” ungkapnya.

Meski demikian, dia meminta pemerintah segera mengumumkan nasib subsidi tahun ini, baik itu ada atau tidak. Sebab, kondisi sekarang membuat konsumen menahan diri membeli motor listrik. Imbasnya, kata dia, penjualan kendaraan drop ke level 30-40 persen.

“Kita hanya ingin kepastian saja, kalau memang tidak ada, industri sebenarnya siap. Tapi jangan digantung. Itu bikin masyarakat stop beli kendaraan, wait and see kan. Jadi sekarang penjualan turun banget, kasihan industri teriak-teriak,” tuturnya.

“Jadi mungkin kita harapkan kalaupun ada, segera diumumkan. Tapi kalau lihat alokasi waktunya kan berat. Jadi yang penting kita butuh kepastian aja, ada atau nggak di tahun ini. Harapannya kalau bisa sih tahun depan ada lah,” kata dia menambahkan.