Suzuki Fronx mendapat nilai bintang satu dalam tes tabrak Australia New Car Assessment Program (ANCAP). Uji tabrak di Australia mengungkapkan perlindungan penumpang yang kurang baik dan adanya kegagalan komponen sabuk pengaman, khususnya penumpang di kursi belakang.
Dikutip media lokal Australia, Drive, saat dilakukan uji tabrak, mobil ini mengalami kegagalan sabuk pengaman kursi belakang. Hal itu memungkinkan boneka uji tabrak (dummy) yang duduk di kursi belakang membentur kursi penumpang depan.
“Selama uji tabrakan frontal penuh, penarik sabuk pengaman penumpang belakang Suzuki Fronx gagal, mengakibatkan pelepasan sabuk pengaman yang tidak terkendali di mana boneka uji tabrakan (yang duduk di kursi) belakang menjadi tidak terkendali, sehingga dapat menabrak bagian belakang kursi depan,” kata ANCAP dalam siaran pers.
ANCAP telah melaporkan kegagalan tersebut kepada regulator keselamatan kendaraan Australia dan Selandia Baru yang mengelola penarikan kembali untuk kendaraan baru.
Dalam uji tabrakan frontal, beban dada yang berlebihan tercatat pada penumpang belakang. Perlindungan penumpang anak juga ditemukan kurang memadai. Bagian tubuh utama untuk boneka uji tabrakan anak berusia enam tahun sampai 10 tahun menghasilkan nol poin karena akselerasi kepala yang tinggi dan ketegangan leher yang berlebihan selama benturan.
“Yang mengkhawatirkan kami adalah kendaraan ini bisa saja dibeli oleh konsumen biasa, dan dalam kecelakaan di jalan raya, kegagalan ini dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi orang yang duduk di kursi belakang,” kata CEO ANCAP, Carla Hoorweg, dalam sebuah pernyataan media.
“Pandangan ANCAP adalah bahwa penumpang dewasa dan anak-anak tidak boleh bepergian di kursi belakang Suzuki Fronx sampai penyebab kegagalan tersebut ditentukan dan perbaikan yang relevan telah dilakukan. Konsumen mengharapkan, dan berhak mendapatkan, kendaraan yang memenuhi standar dasar perlindungan penumpang. Kami meminta Suzuki untuk bertindak cepat dan tegas untuk memastikan bahwa semua kendaraan yang terdampak diidentifikasi dan diperbaiki tanpa penundaan.”
General Manager Suzuki Australia Michael Pachota mengatakan, Suzuki telah menghentikan sementara penjualan Fronx sambil menyelidiki kegagalan tersebut.
Suzuki mengakui penilaian ANCAP baru-baru ini terhadap Fronx dan mengambil tindakan tegas, termasuk penyelidikan menyeluruh. “Keselamatan pelanggan tidak dapat ditawar dan tetap menjadi prioritas utama Suzuki di seluruh Australia dan Selandia Baru,” katanya.
“Suzuki Australia telah meningkatkan peninjauan penilaian ini menjadi fokus utama dan bekerja langsung dengan Suzuki Motor Corporation di Hamamatsu, Jepang, dan Suzuki Selandia Baru untuk sepenuhnya memahami hasil pengujian ANCAP. Peninjauan ini sedang diproses dengan mendesak dan di tingkat tertinggi organisasi. Investigasi menyeluruh dan disiplin sedang berlangsung, dan Suzuki akan mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk menegakkan standar keselamatan kami dan kepercayaan yang diberikan pelanggan kami kepada merek kami.”
“Suzuki sangat percaya pada pembelajaran dari pengujian lokal dan umpan balik regulasi sebagai bagian dari filosofi peningkatan berkelanjutan kami. Penilaian ini ditangani dengan serius dan memainkan peran penting dalam memperkuat keselamatan, kinerja, dan keandalan kendaraan di seluruh pasar kami.”
Hasil Uji Tabrak Fronx di ASEAN
Sebelum di Australia, Suzuki Fronx telah menjalani uji tabrak di ASEAN NCAP. Model Suzuki Fronx yang baru diluncurkan menunjukkan hasil pengetesan baik dengan meraih rating 5 bintang ASEAN NCAP dan skor total 77,70 poin. Rinciannya, 36,71 poin untuk kategori Adult Occupant Protection (AOP), 15,27 poin untuk Child Occupant Protection (COP), 15,71 poin untuk Safety Assist (SA), dan 10,00 poin untuk Motorcyclist Safety (MS).
Hasilnya, Fronx meraih angka tertinggi berupa rating bintang lima. Artinya, Suzuki Fronx sangat aman dikendarai oleh konsumen mobil di Asia Tenggara.
