Yamaha XMax ‘hedon’ milik peserta asal Medan, Sumatera Utara, Ingreath Sitepu alias Ucok (25) terpilih sebagai King Customaxi 2025. Karuan saja, dia menghabiskan dana nyaris Rp 1 miliar untuk merombak kendaraannya!
Di babak final yang digelar di Senayan, Jakarta Pusat, Yamaha XMax milik Ucok mengalahkan para juara dari kategori Super Maxi yang terbagi dari Aerox, NMax, Lexi, dan tentu saja, XMax.
Namun, jauh sebelum itu, XMax ‘hedon’ milik Ucok lebih dulu menjadi pemenang saat seleksi regional di Aceh. Penyaringan peserta Customaxi memang digelar di enam kota berbeda, yakni Aceh, Jakarta, Bandung, Semarang, Balikpapan dan Makassar. Perwakilan terbaik kemudian dikumpulkan di malam final di Senayan, Sabtu (21/12).
“Tahun ini kelas-kelasnya lebih banyak, dalam arti bukan kustom motor biasa, tapi ada street, super dan lain-lain. Kita bagi juga ada XMax, NMax, Aerox dan Lexi,” ujar Manager Public Relations, YRA & Community, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Rifki Maulana di Senayan, Jakarta Pusat.
Lantas, mengapa Yamaha XMax hedon milik Ucok bisa keluar sebagai pemenang? Apa spesialnya motor yang dibawa jauh-jauh dari Medan tersebut?
Kami sempat berbincang dengan Ucok menjelang pengumuman King Customaxi 2025. Modifikasi motornya membawa konsep radikal dengan desain ala-ala helm Arai berkelir biru.
“Ini desain bodinya kita ambil dari helm Arai yang dipakai Ogura di Motegi 2025. Jadi terinspirasi dari dia, yaudah kita pakai,” tutur Ucok saat ditemui di lokasi.
“Kebanyakan komponen modifikasinya didapat dari luar negeri, kebanyakan dari Thailand. Kami nggak punya bengkel, ini unit pribadi terus dikerjain sendiri,” tambahnya.
Ketika ditanya soal biaya modifikasi, Ucok tak bisa menjawabnya dengan tegas. Namun, dia memberikan angka perkiraan, yakni di atas Rp 700 juta dan di bawah Rp 1 miliar. Maka, menurut dugaan kami, nominalnya berkisar Rp 800-900 jutaan.
“Ini mahalnya di crankcase, harganya Rp 100 jutaan lebih. Ini dari Thailand,” ungkapnya.
Bukan hanya crankcase, komponen mahal lain yang tertanam di XMax hedon tersebut adalah sepasang emblem Yamaha berbahan emas murni. Bahkan, tak tanggung-tanggung, emasnya 18 karat dengan bobot masing-masing 45 gram!
“Kalau (motornya) lagi dipakai harian, emasnya kami copot,” kata dia.






