Royal Enfield selama ini identik dengan motor klasik bergaya retro. Namun kali ini mereka mencoba sesuatu yang berbeda lewat Guerrilla 450.
Tampang motor ini dirancang bergaya modern dengan sentuhan roadster dan scrambler yang terasa lebih segar. Apalagi motor tes yang dipinjamkan ke redaksi detikOto hadir dengan kelir warna silver-biru yang segar dipandang.
Guerilla 450 ini ternyata cukup ramah di kantong. Sebagai moge 450 cc, saat diuji di rute perkotaan dengan jarak tempuh 151 kilometer, konsumsi bahan bakarnya tercatat cukup impresif.
Dari metode full to full, motor ini menelan bensin sebanyak 5,14 liter sehingga hasilnya setara dengan 29,3 km per liter. Sementara rata-rata yang terekam di panel instrumen juga berada di kisaran 28 km per liter.
Kendati demikian, angka segitu harusnya bisa lebih asyik lagi jika mendapat mesin yang sangar. Nyatanya, Guerilla 450 ini punya karakter mesinnya yang tidak eksplosif dan cenderung malu-malu.
Mesin 452 cc berpendingin cair ini menghasilkan tenaga sekitar 40 PS dan torsi 40 Nm, dengan respon yang terasa padat di putaran bawah. Khas mesin silinder tunggal.
Tarikan awalnya cukup berisi sehingga motor ini nyaman dipakai di jalan perkotaan yang sering menuntut stop and go. Terlebih handling Guerrilla 450 terbilang lincah.
Sasis twin-spar dipadukan dengan suspensi depan teleskopik 43 mm dan monoshock belakang membuat motor ini mudah diajak bermanuver. Steering terasa ringan dan stabil saat berpindah jalur maupun melibas tikungan.
Selain cocok untuk lalu lintas kota, Guerrilla 450 juga harusnya siap dibawa ke jalanan yang kurang bersahabat. Travel suspensi yang panjang serta ground clearance tinggi membuatnya cukup fleksibel diajak melewati jalan rusak atau sesekali keluar dari aspal.
Soal kenyamanan, mesin terasa minim getaran dan tidak menghasilkan panas berlebihan. Kondisi ini jelas membantu ketika dipakai dalam kemacetan panjang.
Dengan harga jual di kisaran Rp 150 jutaan, Guerrilla 450 bisa jadi pilihan menarik untuk konsumen muda yang menginginkan Royal Enfield dengan tampilan lebih modern namun tetap fungsional.