Tak Semua Brand China Minat Perang Harga Mobil di Indonesia

Posted on

Tak semua brand mobil asal China berminat memangkas harga kendaraan di Indonesia. Salah satunya Great Wall Motor (GWM) yang tak mau ikut-ikutan tren tersebut. Apa alasannya?

Strategy & Marketing Director GWM Indonesia, Martina Danuningrat mengatakan, pihaknya belum ada arahan dari prinsipal soal pemangkasan harga mobil. Ketimbang ‘latah’ perang harga, GWM lebih memilih menjaga atau meningkatkan kualitas produk di Indonesia.

“Kalau dari arahan Chairman kita (di China), kita memang tidak ikutan perang harga. Karena memang kita percaya sama premium quality yang kita miliki,” ujar Martina Danuningrat saat ditemui di Bogor, Jawa Barat,

“Kita tidak mau mengikis kualitas produk yang kita punya, kita ingin pertahankan itu semua, makanya harganya tetap akan stabil,” tambahnya.

Martina mengaku, strategi pangkas-pangkas harga yang diterapkan sejumlah pabrikan China tak membuat pihaknya khawatir, apalagi sampai merasa terancam. Dia yakin, harga bukan satu-satunya faktor yang menjadi pertimbangan konsumen.

“Kita sih positif ya, kami masih percaya bahwa ada konsumen yang membeli mobil hanya dari harga, tapi juga kualitasnya. Kami optimis itu bisa menjadi daya saing,” kata dia.

Menurut catatan detikOto, MG Motors merupakan salah satu produsen mobil China yang memulai tren pemangkasan harga mobil di Indonesia. Bahkan, mereka menjadi nama yang paling radikal dalam menurunkan harga jual.

Salah satu mobil listrik andalan mereka, MG4 EV mulanya dibanderol Rp 640 juta. Namun, kendaraan itu mengalami revisi harga tiga kali menjadi hanya Rp 395 jutaan atau turun Rp 240 jutaan!

Bukan hanya MG, produsen China lain seperti BAIC dan Chery juga gila-gilaan menurunkan harga mobilnya di Indonesia. BAIC memangkas harga BJ40 Plus hingga Rp 92 jutaan, sementara Chery memotong harga E5 hingga Rp 105 jutaan.