Kemunculan Suzuki Fronx di Indonesia menjadi perbincangan di mana-mana. Karuan saja, dengan desain dan fitur yang ditawarkan, kendaraan perkotaan tersebut diyakini menjadi SUV ringkas yang kini paling ‘masuk akal’ dibeli.
Di kelasnya, Suzuki Fronx akan menghadapi sejumlah kompetitor, mulai dari Daihatsu Rocky, Toyota Raize dan Honda WR-V. Seluruhnya bermain di segmen low-SUV dengan rentang harga Rp 200-300 jutaan, on the road Jakarta.
Donny Saputra selaku Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyadari, pertarungan di pasar low SUV sudah sangat ketat. Namun, dengan kelebihan yang dibawa, dia yakin, Suzuki Fronx mampu bersaing dengan musuh-musuhnya.
“Secara dimensi Fronx berkompetisi di kelas SUV small atau compact. Kami yakin daya pikat atau kelebihan fitur dan value yang ditawarkan Fronx mampu disandingkan dengan mobil yang kelasnya lebih tinggi,” ujar Donny Saputra saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan.
“Mobil ini menyasar generasi muda dengan rentang usia 25-40 tahun, sebagai contoh keluarga muda berjiwa profesional yang aktif dan ekspresif,” tambahnya.
Suzuki Fronx saat ini dibanderol mulai dari Rp 259 jutaan hingga Rp 319 jutaan. Bahkan untuk pembelian sebelum September mendatang, konsumen berhak mendapat potongan langsung Rp 10 juta. Nominal itu sudah berstatus on the road Jakarta.
Sebagai perbandingan, Daihatsu Rocky dijual Rp 212-289 jutaan, Toyota Raize dihargai Rp 242-291 jutaan dan Honda WR-V Rp 280-310 jutaan. Seluruhnya juga berstatus on the road Jakarta.
Meski demikian, ada sejumlah alasan yang membuat Suzuki Fronx paling ‘masuk akal’ dibeli di segmen tersebut. Mulai dari mesinnya yang sudah menggunakan mild-hybrid, fitur ADAS yang lengkap hingga interior dan eksterior yang elegan.
Alasan Suzuki Fronx Paling ‘Masuk Akal’
Mesin Mild Hybrid
Suzuki Fronx tersedia dalam tiga varian berbeda di Indonesia, yakni GL, GX dan SGX. Namun, hanya dua opsi terakhir yang sudah menggunakan mesin mild-hybrid.
Untuk tipe terendah alias GL, Suzuki Fronx pakai mesin berkode K15B 1.500cc dengan transmisi manual 5 percepatan dan transmisi otomatis 4 percepatan. Sedangkan untuk tipe GX dan SGX menggunakan mesin K15C 1.500cc bertransmisi otomatis 6 percepatan dengan teknologi mild hybrid atau Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).
Mesin K15B pada Fronx tipe GL memiliki tenaga maksimal 104,7 PS / 6.000 rpm dan torsi puncak 138 Nm / 4.400 rpm. Sedangkan mesin K15C mild hybrid pada tipe GX dan SGX memiliki tenaga 100,6 PS / 6.000 rpm dan torsi 135 Nm / 4.400 rpm.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Catatan tersebut membuat Fronx lebih bertenaga dibandingkan Rocky-Raize yang kapasitas mesinnya lebih kecil. Namun, kendaraan tersebut masih berada di bawah WR-V. Meski demikian, Fronx dirancang lebih irit BBM dengan konsumsi 19 km/liter!
Fitur ADAS Lengkap
Khusus untuk varian tertinggi atau SGX, Suzuki Fronx sudah dibekali fitur ADAS (Advanced Driver Assistance System) melalui paket Suzuki Safety Support. Teknologi ADAS kendaraan tersebut memanfaatkan monocular camera, millimeter wave radar di bagian depan, serta sensor gelombang milimeter di area belakang.
Selain itu, Suzuki Fronx jga sudah menggunakan head-up display di ruang kabin yang membuat visibilitas pengemudi tak terganggu. Fitur-fitur sejenis tak ditemukan di kompetitor mobil tersebut.
Berikut fitur-fitur ADAS di Suzuki Fronx:
Interior Elegan
Suzuki Fronx dirancang dengan kabin yang memadukan kenyamanan dan kesan premium. Interior mobil ini mengusung kombinasi warna hitam dan bordeaux atau merah anggur, memberikan nuansa elegan sekaligus sporty.
Jok Suzuki Fronx terbuat dari perpaduan material kulit dan fabric yang terasa lembut namun tetap kokoh. Kombinasi bahan ini memberikan kenyamanan duduk baik untuk perjalanan harian maupun jarak jauh.
Secara tampilan, penggunaan material tersebut, ditambah kombinasi warnanya, membuat interior Suzuki Fronx tampak lebih mewah dibandingkan para kompetitor. Lebih lagi, joknya juga menggunakan model semi-sporty yang menawarkan kenyamanan sekaligus gaya.
Sementara ukuran headunit-nya kurang lebih sama dengan para pesaing, yakni berukuran 9 inch dan bisa terhubung ke ponsel pintar melalui Apple CarPlay dan Android Auto.
Head unit Fronx mendukung fitur keselamatan 360 Around View Monitor. Dengan sistem kamera yang terpasang di berbagai sisi kendaraan, pengemudi dapat melihat kondisi sekitar mobil secara menyeluruh.
Eksterior Unik dan Dimensi Ringkas
Dibandingkan kompetitor, dimensi Fronx memang paling kompak atau ringkas. Karuan saja, kendaraan tersebut punya panjang 3.995 mm dengan jarak sumbu roda 2.520 mm. Sementara ketiga pesaingnya punya panjang 4 meter lebih.
Selain itu, postur Fronx juga lebih rendah dibandingkan Rocky, Raize dan WR-V. Mobil baru Suzuki itu hanya setinggi 1,5 meter saat kompetitornya sudah di atas 1,6 meter. Hanya saja, Fronx sedikit lebih lebar.
Dengan catatan tersebut, Suzuki Fronx cocok dipakai harian di jalanan ramai dan cenderung sempit. Lebih lagi, mobil baru itu juga punya radius putar 4,9 meter atau lebih kecil dibandingkan rival-rivalnya yang mencapai 5 – 5,3 meter.
Suzuki Fronx tampil dengan wajah yang unik. Mobil tersebut punya komposisi pencahayaan tak biasa, di mana lampu utama menggunakan proyektor LED yang terletak di bumper, sementara posisi DRL (Daytime Running Light) berada di bagian atas, dekat dengan kap mesin.
Desain depan Fronx juga dihiasi Three-Point Signature LED DRL, menyerupai tampilan Grand Vitara yang lebih dulu dipasarkan di Indonesia. Di bagian grille, Suzuki menyematkan desain baru bernama NEXWave Grille dengan aksen krom dan logo Suzuki di tengahnya.
Mobil tersebut memadukan aura SUV dengan bentuk coupe yang menguatkan rasa crossover perkotaan. Suzuki menyebut nama ‘Fronx’ berasal dari gabungan dua kata, yakni frontier dan crossover.