Mobil-mobil yang paling populer di Jepang adalah mobil jenis kei car, atau mobil kecil bermesin compact 660 cc. Di sisi lain, Suzuki memasarkan SUV compact Fronx juga di negara tersebut. Suzuki mencoba peruntungan menjual Fronx di pasar yang lebih populer kei car-nya.
Wakil Kepala Suzuki Arena, Suzuki Motor Sales Hamamatsu Co,Ltd, Masahiro Kotani, mengatakan ada dua strategi pemasaran yang dijalankan Suzuki untuk menjual Fronx. Menurutnya, SUV terbaru Suzuki itu dikenalkan untuk menyasar pelanggan kei car yang ingin naik kelas.
“Khususnya mereka yang masih lajang dan menginginkan kendaraan dengan desain yang lebih modern serta fitur lebih lengkap. Melalui pendekatan ini, showroom secara aktif mengajak pelanggan untuk melakukan upgrade ke Suzuki Fronx, yang menawarkan performa lebih tinggi dari mesin 660cc serta tampilan yang lebih bergaya,” katanya saat ditemui di showroom Suzuki Arena Hamamatsu di Jepang.
Strategi kedua ditujukan untuk keluarga berusia lanjut yang anak-anaknya sudah dewasa dan mandiri. Dalam kondisi ini, orang tua di Jepang umumnya tidak perlu lagi mobil keluarga seperti 7-seater.
“Sehingga mereka cenderung melakukan downsize ke kendaraan yang lebih compact, namun tetap memiliki fitur modern dan canggih. Tren downsize seperti ini juga mulai terlihat di Indonesia, di mana konsumen semakin mempertimbangkan efisiensi dan kemudahan berkendara,” sebutnya.
Menurutnya, Fronx merupakan model yang relatif baru di pasar Jepang, dan responnya cukup positif. Mobil ini mendapat perhatian dari kalangan pengguna laki-laki yang mencapai sekitar 70 persen.
“Tantangannya adalah kondisi demografis Jepang yang didominasi oleh penduduk usia lanjut, sehingga preferensi kendaraan cenderung kepada model yang lebih kecil dan praktis seperti Kei-Car,” ucapnya.






