Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa tengah menyiapkan strategi agar penjualan mobil di Indonesia meningkat tahun depan. Menariknya, dia tak mau mengandalkan insentif atau program sejenisnya.
Menurut Purbaya, melemahnya permintaan mobil di Indonesia selama 2025 disebabkan perlambatan ekonomi di periode terkait. Itulah mengapa, dia mengaku akan mendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan untuk meningkatan permintaan mobil baru.
“Jadi kalau kita dorong pertumbuhan ke arah 6 persen, harusnya penjualan mobil akan tumbuh. Bukan negatif lagi, udah positif tahun depan,” ujar Purbaya, dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (25/12).
“Saya yakin ke depan akan bagus. Jadi bukan karena insentif, tapi karena daya beli membaik, karena ekonominya berjalan lebih bagus, karena kita harus lebih bagus,” sambungnya.
Bicara soal insentif mobil tahun depan, Purbaya mengaku, pihaknya belum menerima proposal terkait. Sebelumnya diberitakan, bantuan tersebut akan dihentikan tahun depan. Sebab, dananya mau dialihkan untuk pengembangan mobil nasional.
“Saya belum terima. Nanti kita lihat. Tapi saya belum dapat proposal akhir, paling gak sampai sekarang,” kata dia
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil di Indonesia selama Januari-November baru mencapai 710 ribu unit. Nominal itu turun 9,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan proyeksi, penjualan mobil di Indonesia tahun ini hanya mencapai 780 ribu unit. Padahal, tahun lalu, angkanya tembus 865 ribu unit.
