Johann Zarco meraih kemenangan gemilang di balapan kandang MotoGP Prancis. Bahkan, Zarco unggul jauh dari Marc Marquez di urutan kedua dengan selisih hampir 20 detik. Padahal, motornya ada kerusakan sedikit setelah terjadi kontak di awal balapan.
Zarco menjadi pemenang kandang pertama di Prancis sejak 1954. Di awal balapan, Zarco sempat melebar.
“Saya merasa sangat istimewa dan bangga, karena saya mencintai sejarah sepeda motor dan menulis baris ini sebagai pembalap Prancis yang memenangkan GP Prancis, itu sungguh ajaib,” kata Zarco seperti dikutip Crash.
“Saya selalu memaksakan diri, berharap bisa memenangkan balapan atau naik podium. Namun hari ini juga tentang membuat pilihan untuk ban hujan.”
Balapan utama MotoGP Prancis penuh drama. Start awal dihentikan karena semua pebalap masuk pit untuk menggunakan motor dengan ban basah di akhir warm up lap. Sebanyak 13 pebalap kemudian membatalkan keputusan mereka dan kembali ke pit untuk mengganti motor kering. Sementara Zarco tetap bertahan dengan ban basah.
“Ketika saya melihat pembalap lain menggunakan ban slick (ban kering), saya tahu akan turun hujan. Jadi saya mencoba menyelamatkan ban basah itu karena lintasannya agak kering di awal. Namun dengan tetesan air hujan dan pembalap lain menggunakan ban slick, saya tahu bahwa banyak hal akan terjadi pada saya,” ucapnya.
Start balapan tidak mulus. Berada di urutan ke-11, Zarco terdorong oleh pebalap yang terjatuh hingga ia harus menghindar ke gravel. Zarco menyelesaikan lap pertama di urutan ke-17.
“Saya kehilangan banyak waktu saat start, karena saya tidak ingin menggunakan perangkat start apa pun,” kata Zarco, khawatir tidak akan ada cukup beban pengereman untuk menonaktifkan sistem. “Saya tidak tahu cara mengerem di tikungan pertama, jadi saya lebih suka aman di tikungan pertama, tetapi saya telah kehilangan banyak waktu saat start.”
Dia disenggol Joan Mir yang terjatuh hingga harus ke gravel, untungnya tak sampai terjtuh. Bahkan, Zarco sampai kehilangan ujung kiri setang.
“Saat mencoba melaju di sisi luar pada tikungan pertama, banyak hal dapat terjadi di tengah. Mir mengangkat motornya dan saya banyak menabraknya. Saya bahkan kehilangan ujung kiri setang dan saya langsung ke gravel,” ujar Zarco.
“Tetapi kemudian semuanya baik-baik saja, setang saya agak rusak di sisi elektronik. Tetapi masih cukup baik untuk dikendarai, dan sejak saat itu saya berkata, ‘yah, Anda telah kehilangan banyak hal. Sekarang tunggu dan lihat saja’. Itulah situasi di lap-lap pertama,” sambung Zarco.
Cuaca kemudian menjadi lebih buruk. Hal itu malah menguntungkan Zarco yang sedari awal menggunakan ban basah. Beberapa pebalap lain yang menggunakan ban slick harus kembali ke pit lagi.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Jack Miller, yang juga menggunakan ban basah, kemudian mengalami kecelakaan. Sedangkan Zarco naik ke posisi terdepan pada lap ke-8 dari 26.
“Saya tahu Jack Miller akan kuat dalam kondisi seperti ini… dan ketika Jack mengalami kecelakaan, saya mulai percaya bahwa saya dapat memenangkan balapan,” ungkap Zarco.
“Saya takut ketika Marc (Marquez) beralih ke ban hujan karena di awal ia melaju lebih cepat dari saya. Tetapi saya pikir ia juga mencapai batas ban hujan dan ia tidak dapat melaju lebih jauh dan jarak saya cukup besar untuk dikendalikan,” kata Zarco.
Akhirnya, Zarco tidak terkejar. Zarco juara dengan selisih 19,907 detik di depan Marc Marquez.
“Sungguh fantastis. Terkadang Anda harus mengejar kemenangan. Hari ini saya harus menunggu putaran berlalu untuk meraih kemenangan. Jadi itu sangat istimewa,” katanya.
“Ibu saya tidak pernah menonton grand prix selama 17 tahun saya membalap. Saya berkata, ‘Saya pikir akan menyenangkan jika Anda datang dan menonton GP Prancis karena penontonnya luar biasa.’ Saya pikir mereka sudah cukup melihat akhir pekan ini untuk menceritakannya kepada seluruh keluarga dan teman-teman selama sisa tahun ini! Saya sudah sangat senang karena mereka telah melihat penonton Prancis dan hari ini kami mendapatkan puncaknya,” pungkas Zarco.