Dunia F1 mungkin terasa jauh dari kehidupan sehari-hari. Mobilnya beda, kecepatan enggak masuk akal, dan teknologinya kayak dari masa depan. Tapi jangan salah, beberapa teknologi yang awalnya dikembangkan di jet darat itu kini diam-diam hadir di mobil yang kita kendarai setiap hari.
Mau contoh? Transmisi paddle shift di belakang setir itu dulunya eksklusif buat pebalap F1. Sekarang, bahkan city car kelas menengah pun banyak yang pakai. Tinggal ‘ceklik’ jari, langsung pindah gigi tanpa injak kopling.
Disitat dari RAC, Scuderia Parts dan laman resmi Formula 1, Kamis (17/7), F1 bukan sekadar balap mobil biasa. Ia merupakan laboratorium berjalan–tempat pabrikan otomotif menguji teknologi yang nantinya bisa diturunkan ke mobil jalanan. Jadi, kalau detikers merasa mobil sekarang makin canggih, bisa jadi ada peran kejuaraan tersebut.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Salah satu teknologi paling ikonik adalah penggunaan carbon fiber. Di era 1980-an, McLaren jadi tim pertama yang mengusung monokok carbon fiber–ringan tapi super kuat. Sekarang? Material ini bisa ditemukan di bodi mobil sport, panel pintu, bahkan helm pengendara motor. Tujuannya sama: memangkas bobot, meningkatkan performa.
Lalu ada sistem pengereman regenerative atau dikenal KERS (Kinetic Energy Recovery System). Teknologi ini lahir dari F1 sebagai upaya menangkap energi saat deselerasi, lalu disimpan untuk digunakan lagi. Di mobil listrik modern, konsep ini diadopsi untuk mengisi baterai secara otomatis saat mengerem.
Masih ingat istilah DRS (Drag Reduction System)? Di F1, ini semacam cheat legal untuk memaksimalkan kecepatan di trek lurus. Meski mobil harian belum pakai DRS dalam arti yang sama, konsep aerodinamika aktif kini mulai masuk supercar dan hypercar. Mobil bisa menyesuaikan spoiler-nya sendiri sesuai kebutuhan, entah untuk menekan bodi atau melaju lebih kencang.
Kemudian steering wheel buttons atau tombol-tombol di setir mobil juga mengadopsi teknologi F1. Fitur tersebut pertama kali dipakai di kejuaraan tersebut pada musim 1970-an untuk memudahkan pebalap mengontrol kendaraannya.
Sektor keselamatan juga nggak kalah penting. F1 mengembangkan crumple zone dan struktur kabin tahan benturan jauh sebelum mobil biasa mengadopsinya. Bahkan desain helm dan sabuk pengaman 6 titik di F1 memberi inspirasi pada sistem keselamatan mobil dan motor modern.
Tentu tak semua teknologi F1 bisa langsung diturunkan ke mobil umum. Namun, pendekatan efisiensi, keselamatan dan performa kendaraan kemudian mengalir ke mobil produksi massal. Kadang, inovasi dari lintasan balap itu butuh bertahun-tahun pengembangan untuk bisa diterapkan di jalan raya.