Fabio Quartararo siap meninggalkan Yamaha jika pabrikan asal Jepang itu gagal memberikan hasil terbaik setelah berbagai perubahan yang dilalui. Saat ini Quartararo masih percaya dengan proyek merek asal Iwata tersebut karena mulai menunjukkan hasil positif di kancah balap motor kelas premier.
“Saya sangat percaya pada proyek (Yamaha) itu, tetapi saya tahu bahwa jika tak berhasil, saya akan beralih ke proyek (lain) yang sudah siap,” tegas Quartararo dikutip dari Crash, Minggu (1/6/2025). Diketahui kontrak Quartararo di pabrikan berlambang garpu tala berakhir pada 2026.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Saat ini Yamaha boleh berharap Quartararo akan betah di timnya, mengingat motor Yamaha YZR-M1 mulai kompetitif. Dari tiga seri terakhir, Quarataro sukses mencetak pole position. Hanya saja dia belum cukup beruntung di balapan utama, khususnya pada seri Prancis dan Inggris, di mana dia gagal finis.
Di sisi lain, pebalap yang digadang-gadang punya gaji tertinggi di MotoGP itu cukup terkesan dengan perubahan radikal yang dilakukan Yamaha. Yamaha mengubah tradisi di paddock-nya di mana saat ini sudah ada insinyur-insinyur asal Eropa yang dipekerjakan. Padahal sebelumnya, pabrikan Jepang seperti Yamaha dikenal sangat ‘tertutup’.
“Berurusan dengan orang Jepang selalu baik, memang terkadang terlalu lambat. Tetapi sekarang mereka yang ada di sini (Yamaha) sudah menjadi sedikit orang Eropa juga,” sambung juara MotoGP 2022 tersebut.
“Kami tak akan menunggu dua bulan untuk melihat apakah suatu (hasil) perbaikan lulus uji sejauh sekian kilometer. Jika perubahannya berhasil, kami menerapkannya secara langsung,” tukas pebalap berjuluk El Diablo.