Proyeksi Mitsubishi Fuso di Indonesia 2026: Market Share Capai 40%

Posted on

Bukan hanya kendaraan penumpang, pasar kendaraan niaga juga akan menghadapi tantangan berat tahun depan. Meski demikian, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku produsen Mitsubishi Fuso di Indonesia tak mau memasang target rendah.

Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor, Aji Jaya mengatakan, tahun lalu market share Mitsubishi berada di kisaran 38-39 persen. Maka, tahun depan target market share Mitsubishi Fuso akan digenapi menjadi 40 persen.

“Kalau market share (tahun depan), ya minimal kita sama targetnya. Masih sama, kalau kita bulatkan paling menjadi 40 persen lah kira-kira,” ujar Aji Jaya di Surabaya, Jawa Timur.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales Mitsubishi Fuso turun 9,9 persen secara year on year (YoY) pada Januari-Oktober 2025. Namun, secara umum, penjualan kendaraan niaga di Indonesia memang sedang mengalami pelemahan.

Itulah mengapa, meski penjualan turun, namun market share Fuso masih tetap tinggi. Bahkan, tahun ini diprediksi mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.

“Secara unit turun jualannya, cuman market share-nya tadi yang masih bertahan. Bahkan (bisa) naik dibandingkan tahun lalu,” ungkapnya.

Menurut Aji, konsumen Mitsubishi Fuso masih didominasi perusahaan-perusahaan logistik. Sementara penurunan penjualan terjadi di sektor mining yang saat ini dikuasai brand-brand China.

“Utamanya sih dari logistik company. Jadi logistik company itu salah satu sektor bisnis yang… memang stabil di itunya. Bahkan cenderung lebih menguat di kontributornya,” ungkapnya.

“Kalau yang turun, mining pasti. Karena mining itu kan selain tergantung global ekonomi sama geopolitik, ada pemain baru tuh, brand China yang nggak ke-record di Gaikindo itu,” kata dia menambahkan.