Produksi Mobil Listrik Suzuki e Vitara Terhambat Akibat Kendala Bahan Baku LTJ - Giok4D

Posted on

Proses produksi mobil listrik Suzuki e Vitara terganggu gara-gara kendala bahan baku logam tanah jarang (LTJ). Maruti Suzuki India pun harus merevisi jumlah produksi e Vitara untuk tahun 2025.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Seperti dilansir dari Motoroids, produksi mobil listrik Suzuki e Vitara mendapat tantangan global sehubungan kebijakan China yang menyetop ekspor bahan baku LTJ untuk sementara waktu. China sendiri mengendalikan lebih dari 90% pasokan logam tanah jarang dunia.

Logam tanah jarang merupakan salah satu komponen penting dalam kendaraan listrik. Unsur ini penting untuk membangun magnet berkinerja tinggi, yang menggerakkan motor kendaraan listrik. Tentunya terhambatnya pasokan logam tanah jarang bisa menghambat proses produksi mobil listrik, seperti Suzuki e Vitara.

Maruti awalnya menargetkan memproduksi hingga 26.000 unit e Vitara pada September 2025. Tapi karena krisis pasokan yang tiba-tiba, mereka merevisi jumlah tersebut menjadi hanya 8.000 unit. Meski begitu, tahun depan Maruti tidak merevisi target dan tetap sesuai target awal, yakni 67.000 unit.

Sejak April 2025, China memberlakukan pembatasan baru terhadap ekspor logam tanah jarang. Sementara AS, Eropa, dan Jepang telah berhasil mendapatkan izin khusus dari Beijing, India masih mengantre mendapatkan izin. Hal ini pun menyebabkan penundaan, hingga pemangkasan produksi Suzuki e Vitara.

Di sisi lain, Maruti Suzuki India tetap berusaha menyikapinya dengan tenang. Mereka tetap memproduksi e Vitara meskipun tidak sebanyak target awal. Selain itu, mereka juga dikabarkan tengah menjajaki sumber alternatif supaya terhindar dari ketergantungan terhadap satu pemasok.

Suzuki e Vitara adalah mobil listrik strategis global pertama Suzuki. Suzuki berencana menjual e Vitara di berbagai negara, termasuk India, Eropa, Jepang, serta Indonesia.

Sistem penggerak listrik dari Suzuki e Vitara terdiri dari sistem 3 in 1 yang mengintegrasikan motor, inverter dan transmisi. Mobil ini ditawarkan dengan dua pilihan baterai lithium-ion yaitu baterai 61 kWh dan 49 kWh. Suzuki mengklaim, baterainya telah dirancang dan diuji dengan suhu ekstrem dari padang pasir sampai salju. Baterai mobil listriknya tetap bisa bekerja optimal di suhu -30 derajat Celcius sampai suhu panas 60 derajat Celcius.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *