Francesco ‘Pecco’ Bagnaia harus puas finis di posisi ketujuh di sesi sprint race MotoGP Ceko 2025 kemarin. Padahal, Bagnaia meraih pole position dan berhak start dari grid terdepan.
Di sesi sprint race MotoGP Ceko 2025 kemarin, dua rider tim pabrikan Ducati sengaja mundur untuk disalip oleh pebalap lain. Ternyata, penyebabnya adalah adanya informasi di dasbor motor mereka mengenai pelanggaran aturan tekanan ban yang berpotensi mendapatkan penalti.
Pecco Bagnaia adalah yang pertama melakukan hal ini pada lap kelima. Selanjutnya, Marc Marquez harus melakukan hal yang sama saat memimpin balapan, meski akhirnya Marquez bisa kembali menyalip Pedro Acosta dan menjadi juara sprint race.
Di sisi lain, Bagnaia harus finis di urutan ketujuh. Setelah menyelesaikan balapan, Bagnaia mengira ia akan mendapat penalti. Namun, analisis data menunjukkan motor Bagnaia mengalami kerusakan dan secara keliru memberi informasi bahwa tekanan ban depan berada di bawah batas.
“Sayangnya, saya menerima pemberitahuan dari dasbor bahwa tekanan udara saya di bawah batas,” ujarnya dalam video yang diunggah di akun resmi MotoGP.
Saat menerima informasi itu, Bagnaia membiarkan pebalap lain lewat. Tapi, pesan di dasbornya tetap ada. Ia yakin akan mendapat penalti.
“Tetapi saya tiba di garasi dan melihat bahwa saya tidak sedang diselidiki. Jadi, itu aneh. Kemudian saya melihat data dan sejak putaran kedua saya sudah melewati batas. Jadi, cukup aneh mengalami masalah seperti ini,” ujar Bagnaia.
Pebalap asal Turin, Italia, itu mengaku sebelum start telah mengalami beberapa masalah elektronik di dasrbor motornya. Menurutnya, saat itu timnya sedang bekerja untuk mengatur motornya.
“Mungkin ada sesuatu yang tidak diatur dengan cara normal. Biasanya, saya tidak perlu membiarkan pembalap lain lolos karena tekanan (ban) saya masih normal. Tapi saya melakukannya karena motor saya memberi tahu saya. Ini situasi yang kurang beruntung, tetapi memang tim saya bisa menjelaskan lebih baik apa yang terjadi karena saya tidak benar-benar tahu,” katanya.
Bagnaia tahu Marc Marquez juga mendapat pesan yang sama di dasbornya. Tapi, Marquez berhasil kembali menyalip Acosta dan menjadi juara.
“Jadi, dia melakukan hal yang normal. Dalam kasus saya, itu tidak berhasil. Aneh, tetapi terkadang elektronik dan aturan yang aneh membuat hal-hal ini semakin aneh,” sebut Pecco.