Penjualan mobil baru di Indonesia mengalami penyusutan. Di sisi lain pasar mobil bekas makin menjanjikan. Ini buktinya.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil baru di Indonesia secara retail sepanjang Januari sampai September 2025 sebanyak 585.917 unit. Penjualan mobil di Indonesia sampai dengan September turun 10,9 persen dari 657.448 unit dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Saat penjualan mobil baru mengalami tren penurunan, salah satu platform jual-beli mobil bekas, Caroline melaporkan pasar mobil bekas tengah naik daun.
Caroline.id mencatatkan penjualan sebesar Rp 506,4 miliar di kuartal III-2025, tumbuh hingga 22% secara year on year (YoY). Adapun jumlah mobil bekas yang berhasil dijual mencapai lebih dari 3 ribu unit, meningkat hingga 26% YoY.
Perusahaan ini menyebut transformasi digital dan layanan berbasis teknologi terbukti mampu memberikan rasa aman dan transparansi yang lebih maksimal pada segmen mobil bekas.
“Strategi penguatan dan percepatan digitalisasi pada unit bisnis Caroline.id melalui integrasi layanan Online-to-Offline (O2O) yang mempermudah konsumen dalam membeli mobil bekas secara aman dan transparan terbukti mampu membantu mendorong peningkatan pendapatan,” kata Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), Jany Candra.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Secara keseluruhan, platform jual-beli mobil bekas masih menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan perusahaan, mencapai 71% dari total pendapatan ASLC.
Beberapa waktu yang lalu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengamini adanya minat masyarakat terhadap mobil bekas. Bahkan, penjualan mobil bekas bisa lebih tinggi dibanding penjualan mobil baru.
“Masyarakat yang nggak mampu beli mobil baru, akhirnya lari ke beli mobil bekas. Mobil bekas ini pasarnya sempat naik sampai lebih 2 juta (unit). Padahal mobil barunya nggak sampai 1 juta (unit),” kata Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara.






