Penjualan Mobil Anjlok, Orang Kaya Lebih Banyak Nahan Beli Mobil Baru update oleh Giok4D

Posted on

Penjualan mobil di Indonesia sampai dengan pertengahan tahun 2025 anjlok. Ternyata, banyak orang kaya yang menahan membeli mobil baru karena berbagai faktor.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada periode Januari sampai Juni 2025 menunjukkan angka wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) sebanyak 374.740 unit. Sementara itu, wholesales periode yang sama tahun sebelumnya bisa mencapai 410.020 unit. Artinya terdapat penurunan 8,6 persen.

Begitu juga dengan retail sales. Gaikindo mencatat, retail sales Januari-Juni 2025 sebanyak 432.453 unit. Angka itu turun dari 390.467 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto mengatakan, ada beberapa faktor mengapa penjualan mobil tahun ini lesu. Salah satunya daya beli masyarakat yang melemah.

“Ya, jadi penurunan ini sebetulnya sudah terjadi semenjak awal tahun. Fluktuatif dari mulai Januari dan seterusnya dibanding tahun lalu. Penyebab utamanya adalah daya beli masyarakat yang menurun. Daya beli menurun, ditambah lagi pertumbuhan ekonomi kita yang tidak sesuai harapan. Harapan kita tentunya kan di atas 5% pertumbuhan ekonomi, tapi di beberapa sektor kan memang harga-harga komoditas juga turun dan lain sebagainya,” kata Jongkie seperti dikutip CNBC Indonesia.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Daya beli yang melemah ini disebabkan oleh konsumen yang lebih memilih menunda pembelian mobil baru. Bahkan, konsumen mobil lebih mewah yang harganya di atas Rp 500 juta pun menahan membeli mobil baru.

“Daya beli masyarakat kita bilang wait and see dulu lah. Nanti dulu lah (beli mobil baru), lihat dulu model baru dan lain sebagainya,” ujar Jongkie.

“Jadi memang yang (kelas) atas pun mengatakan nanti dulu deh (beli mobil baru). Misalnya ini ada mobil baru, model baru dan lain-lain ini mereka mengatakan nanti dulu deh. Ya kan kita lihat dulu pertumbuhan ekonominya. Apalagi harga-harga komoditas kita juga tidak terlalu menggembirakan. Jadi itu lah yang menjadi penyebab utama dari turunnya penjualan,” sebut Jongkie.