Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja

Posted on

Penjualan mobil di Indonesia ambrol. Ini menjadi pertanda bahwa kondisi perekonomian Indonesia tidak baik-baik saja.

Tren negatif masih menghantui penjualan mobil di Tanah Air. Selama semester satu tahun 2025, penjualan mobil di Tanah Air turun 8,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

Angka penurunannya mencapai sekitar 35.280 unit secara wholesales. Sementara penurunan secara retail lebih signifikan yakni sekitar 9,7 persen atau sebesar 41.986 unit.

Merosotnya penjualan mobil di Indonesia ini dilandasi faktor ekonomi dan daya beli masyarakat yang tengah merosot.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Yohannes Nangoi juga menyebut ini menjadi sinyal bahwa kondisi Indonesia juga sedang tidak baik-baik saja.

“Jadi faktor yg menentukan itu ekonomi agak susah, dunia tidak baik-baik, Indonesia juga ikut tidak baik-baik kalau Anda lihat. Daya beli menurun, ekonomi terganggu gara-gara yang namanya ada peperangan di Eropa, di Timur Tengah, ada (kebijakan tarif) Trump,” kata Nangoi ditemui di arena GIIAS 2025, Rabu (23/7/2025).

Hal itu kata Nangoi, membuat masyarakat Indonesia menahan diri dalam menggunakan uangnya. Tak terkecuali untuk membeli kendaraan. Fenomena ini terjadi di semua segmen konsumen Tanah Air. Kendati demikian, meski kondisinya tak baik-baik saja, kebutuhan kendaraan diyakini masih tetap ada.

“Semuanya menahan, bukan nggak ada uang, uang ada, masih menahan dulu karena mereka prioritas bisa diubah dan segala macam,” terang Nangoi lagi.

Keberadaan pameran GIIAS 2025 diharapkan bisa menjadi salah satu upaya untuk memulihkan kondisi tersebut. Masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan pameran ini untuk membeli mobil. Meski begitu, tak ada target muluk-muluk di GIIAS tahun ini. Pun untuk target penjualan tahun ini, meski ada penurunan belum ada koreksi dari Gaikindo.

“Gini, tahun ini kalau kita lihat dibanding tahun lalu turunnya cukup banyak. Kalau kita melihat transaksi tahun lalu penjualan kan sekitar 34.000 mobil. Kalau kita bisa seperti tahun lalu aja sudah luar biasa terus terang gitu, jadi kita nggak ada target,” pungkas Nangoi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *