Sebagai gambaran, hanya ada 10 dari 18 pebalap yang mampu menuntaskan perlombaan di MotoGP Jerman 2025. Artinya, ada delapan pebalap yang mengalami crash atau kecelakaan saat balapan pekan lalu.
Lima pebalap mengalami crash di tikungan pertama, sementara sisanya tersebar di tikungan lainnya. Catatan tersebut membuat MotoGP Jerman 2025 masuk daftar hitam sebagai seri dengan sisa pebalap paling sedikit sepanjang sejarah.
Pebalap Ducati asal Spanyol, Marc Marquez mengatakan, meski masuk salah satu lintasan favoritnya, namun Sirkuit Sachsering tetap perlu dirombak. Sebab, menurutnya, keselamatan pebalap merupakan prioritas utama.
“Ya, tentu saja ini adalah salah satu trek balap yang saya sukai. Tetapi beberapa dinding berada terlalu dekat, terutama dalam kondisi basah. Sebab, dalam kondisi basah, ketika Anda menabrak, Anda bahkan meningkatkan kecepatan ketika menyentuh landasan,” ujar Marquez, dikutip dari Crash, Rabu (16/7).
“Jelas bahwa itu bukan trek balap seperti Qatar, di mana Anda tidak pernah sampai ke dinding. Tetapi mereka sedang mengerjakan itu,” tambahnya.
Senada dengan kakaknya, Alex Marquez juga meminta pengelola merombak Sirkuit Sachsenring. Sebab, lintasan tersebut akan menggelar balapan hingga musim 2031.
“Seperti yang dikatakan Marc, mereka perlu memodifikasi beberapa hal untuk meningkatkan sedikit (keamanan), seperti di tikungan 5 atau tikungan 8. Tapi mereka bekerja, apalagi mereka baru perpanjang kontrak, pasti akan ada modifikasi,” tuturnya.
Bukan hanya duo Marquez, keresahan yang sama juga dirasakan Francesco Bagnaia. Pebalap asal Italia itu menyoroti posisi dinding pembatas yang terlalu dekat dengan trek. Dia berharap, pengelola Sirkuit Sachsenring bisa berkaca dari Sirkuit Jerez, Spanyol.
“Memang benar mereka bekerja keras (melakukan perbaikan) di Sirkuit Jerez, yang sebelumnya sangat dekat dengan dinding pembatas. Nah, jika mereka melakukan hal yang sama di semua trek lama (seperti Sachsenring), itu akan jauh lebih aman,” kata Bagnaia.