Pasar Motor Listrik RI Anjlok, Polytron Bidik Pasar Ekspor

Posted on

Animo masyarakat Indonesia terhadap motor listrik kurang menggairahkan imbas kebijakan subsidi yang tak kunjung ketok palu. Polytron sebagai merek otomotif nasional berencana mengekspansi pasar ke luar negeri.

Direktur Komersial Polytron Tekno Wibowo mengatakan sudah ada negara yang menunjukkan minat pada motor listrik Polytron.

“Kita ada beberapa leads sedang kita cari. Kita kembangkan untuk ekspor,” kata Tekno di Jakarta, belum lama ini.

“Beberapa ada yang dari Maldives, Thailand. Mereka ada yang cari.”

“Sebenarnya beberapa negara potensial lagi, Vietnam,” jelas dia.

Turunnya penjualan motor listrik di Tanah Air disebabkan oleh ketidakjelasan soal keberlanjutan program subsidi kendaraan listrik. Masyarakat tentunya menginginkan harga yang lebih murah karena kehadiran subsidi.

Ia mengungkapkan bahwa penjualan motor listrik Polytron mengalami penurunan yang cukup tajam. “Tahun lalu mungkin turunnya year to date 50 persen,” ungkapnya.

“Ketidakpastian ada subsidi atau tidak itu yang membikin konsumen banyak menunda keputusan pembelian,” katanya.

Tekno menekankan kepastian informasi soal keberlanjutan insentif sangat penting, bukan hanya bagi konsumen, tetapi juga bagi pelaku industri dalam menyusun strategi bisnis.

Ketua Aismoli (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia) Budi Setyadi mengungkap seberapa besar penurunan penjualan motor listrik imbas subsidi digantung pemerintah.

“Kalau secara angka saya tidak bisa memastikan berapa, karena saya belum dapat update dari teman-teman industri. Tapi kalau secara prosentase, penjualan kuartal pertama hanya tersisa 30-40 persen. Bahkan ada yang sampai 20 persen,”ungkapnya.

“Jadi kalau ada perusahaan yang biasanya jual 100 unit motor listrik, sekarang tinggal 25 unit. Penjualan motor listrik emang turun banget,” lanjutnya.