Jalanan Jakarta masih terasa kemacetannya. Dinas Perhubungan mengungkap salah satu faktor penyebab kemacetan Jakarta tak kunjung membaik.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputa mengungkapkan, salah satu penyebab kemacetan di Jakarta adalah populasi kendaraan yang semakin meningkat. Bahkan, per hari jalanan Jakarta ketambahan ribuan unit kendaraan baru.
“Jakarta dengan Populasi kendaraan yang demikian masif, berdasarkan data jumlah kendaraan di Jakarta itu ada pertambahan setiap hari sekitar 2.500 sampai dengan 3.000 unit kendaraan per hari,” kata Syafrin dalam sebuah diskusi di kanal Youtube Pemprov DKI Jakarta dikutip Kamis (21/8/2025).
Menurutnya, penambahan jumlah kendaraan ribuan unit setiap hari itu ekuivalen dengan penambahan sekitar 16 km panjang jalan Jakarta. Sayangnya, penambahan jalan Jakarta tak sebanding dengan penambahan jumlah kendaraan bermotor itu.
“Jika kita hitung, pertambahan ini ekuivalen dengan penambahan lebih kurang 16 km panjang jalan di Jakarta. Sementara di sisi lain, penambahan panjang jalan di Jakarta itu sangat terbatas,” kata Syafrin.
“Tentu kita kenal memang ada pelebaran jalan, tapi hanya sebatas widening tadi. Juga ada pembangunan underpass, flyover, itu tidak berarti menambah masif panjang jalan tapi penambahannya hanya sekitar 0,001 persen. Artinya sangat sedikit dibandingkan kebutuhan. Dan ini yang menyebabkan kemudian kompleksitas permasalahan transportasi Jakarta itu begitu luar biasa,” ujar Syafrin.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin mengubah paradigma penggunaan kendaraan pribadi. Diharapkan, masyarakat dapat menggunakan angkutan umum ketimbang kendaraan pribadi.
“Selama 5 tahun terakhir, kita sudah melakukan perbaikan layanan angkutan umum dengan masif, diintegrasikan secara utuh, dan sekarang kita mulai masuk kepada bagaimana pengendalian lalu lintasnya itu,” sebut Syafrin.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.