Ada ratusan pekerja ditangkap saat pabrik Hyundai di AS digerebek. Begini respons Hyundai atas penggerebekan tersebut.
Seorang pekerja asal Korea Selatan menceritakan suasana mencekam saat agen dari Immigration and Custom Enforcement (ICE) menggerebek pabrik dan menangkap ratusan orang. Penggerebekan tersebut diselimuti kepanikan dan kebingungan. Dia mengatakan pertama kali mengetahui ada razia pada Kamis pagi seiring dengan banjirnya panggilan telepon dari atasan perusahaan.
“Banyak telepon berdering dan pesannya adalah untuk menghentikan operasi,” ujar pria yang tak disebutkan namanya dilansir BBC.
Saat kabar penggerebekan tersebut menyebar, dia mengatakan anggota keluarga yang panik mencoba menghubungi para pekerja.
“Mereka ditahan dan meninggalkan semua ponsel mereka di kantor. Mereka menerima panggilan, tetapi kami tidak bisa menjawab karena kantor terkunci,” ungkapnya lagi.
Menurut pejabat AS, beberapa pekerja mencoba melarikan diri. Beberapa juga ada yang nekat melompat ke kolam limbah. Mereka kemudian dibagi dalam kelompik berdasarkan kewarganegaraan dan status visa, sebelum diproses dan diminta naik ke bus.
Di pabrik tersebut, otoritas AS menduga ada praktik perekrutan ilegal di pabrik baterai kendaraan listrik yang tengah dibangun Hyundai dan LG Energy Solution. Operasi penggerebekan tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah penyelidikan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
Tanggapan Hyundai dan LG
Dalam pernyataan bersama yang dirilis Hyundai dan LG Energy Solution, menyatakan bahwa perusahaan sepenuhnya kooperatif dengan otoritas yang berwenang.
“Untuk membantu pekerjaan (penyelidikan) mereka, kami telah menghentikan sementara konstruksi,” demikian pernyataannya.
“Berdasarkan pemahaman kami saat ini, tidak ada dari mereka yang ditahan yang secara langsung dipekerjakan oleh Hyundai Motor Company,” jelas perusahaan lagi.
Hyundai dan LG juga sepakat untuk berkomitmen mematuhi aturan hukum di mana pun beroperasi. Sebelumnya, agen ICE yang memimpin penggerebekan tersebut menjelaskan ada 475 orang ditahan. Mereka adalah pekerja yang masuk ke AS melalui berbagai cara ilegal seperti menyeberangi perbatasan, masuk lewat program bebas visa dan dilarang bekerja, dan beberapa memiliki visa tapi melebihi batas waktu. kata