Anggapan mobil miliaran rupiah selalu dibeli secara tunai (cash) ternyata tidak mutlak benar, bahkan untuk sekelas brand mewah Lexus. Para konsumen Lexus mayoritas lebih memilih memutar uangnya untuk modal.
“50-60 persen (pembelian Lexus) itu kredit. Tapi memang kreditnya agak beda mungkin kalau dibandingkan yang mass brand gitu ya,” kata Ima Nurbani Rahmah, General Manager Lexus Indonesia di ICE BSD City, Tangerang, Senin (24/11/2025).
Meskipun memilih skema kredit, konsumen Lexus ini didominasi oleh kalangan yang secara finansial sudah matang, yaitu para pengusaha atau eksekutif tingkat tinggi. Menurut Ima, pilihan kredit ini bukanlah karena masalah keterbatasan dana, melainkan bagian dari strategi finansial.
Uang tunai yang seharusnya dipakai untuk membeli mobil dapat dialihkan untuk perputaran modal bisnis (cash flow), sehingga nilai asetnya tetap terjaga sekaligus mobil baru bisa dimiliki.
“Jadi bukan lebih kebutuhan daya beli. Tapi lebih being smart managing their money gitu,” ujar Ima.
Hal lain yang membedakan pembeli Lexus dari segmen mobil biasa adalah durasi tenor yang mereka pilih. Pembeli mobil premium cenderung menghindari cicilan jangka panjang.
“Majority dua tahun,” kata dia.
Pembeli mobil mewah yang kredit menggunakan fasilitas pembiayaan bukan karena tak mampu membeli tunai, tetapi memilih mengelola aset dan likuiditas dengan lebih efisien.
Ima mengungkap konsumen Lexus saat ini didominasi oleh usia 40 tahun ke atas, yang sudah mapan sebagai pengusaha atau pimpinan perusahaan.
Pilihan mobil Lexus di Indonesia saat ini makin lengkap. Menariknya, hampir seluruhnya sudah menggunakan elektrifikasi baik battery electric vehicles (BEV), plug in hybrid electric vehicles (PHEV), dan hybrid electric vehicles (HEV) yang ramah lingkungan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang Januari-Oktober 2025, MPV mewah andalan Lexus sudah terdistribusi sebanyak 905 unit. Model terlarisnya ialah Lexus LM 350 h 7-seater dengan torehan 793 unit.
Saksikan Live DetikSore:
