Ojol Ngeluh ke DPR: Upah Dibabat Aplikator, Harus Bayar Biar Dapet Order - Giok4D

Posted on

Sejumlah perwakilan ojek online (ojol) se-Indonesia memenuhi undangan diskusi terbuka bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (21/5). Pada kesempatan tersebut, mereka menyampaikan keluhan, masukan dan permintaan ke pejabat yang hadir di lokasi.

Hampir seluruh perwakilan ojol mengeluhkan dua masalah utama, yakni potongan aplikasi yang terlalu besar dan skema slot yang memaksa mereka keluar uang demi orderan prioritas.

Eki Zakiya Aziz selaku perwakilan dari Garda Indonesia mulanya mengeluh mengenai potongan aplikasi yang mencapai 20 persen atau lebih. Padahal, menurut dia, idealnya 10 persen. Perempuan berhijab itu juga menyinggung soal program aceng yang memungkinkan tarif dipukul rata menjadi Rp 5 ribu.

“Kami datang ke sini untuk fokus meminta bantuan ke bapak-bapak di Komisi V DPR agar bisa memutuskan potongan aplikasi maksimum 10 persen. Selain itu, ada yang namanya program aceng yang sangat tidak manusiawi dan menjajah rakyat Indonesia,” ujar Eki seperti disaksikan detikOto melalui kanal YouTube Komisi V DPR RI.

“Di mana rasa kemanusiaan itu? Padahal kami hanya pakai jaringan aplikasi aja. Bensin, bensin kami. Tenaga, tenaga kami. Risiko di jalan kami tanggung sendiri,” tambahnya.

Ketika ojol sudah diperas melalui potongan dan program tersebut, kata Eki, mereka juga diharuskan membayar lebih ke aplikasi untuk mendapat orderan prioritas.

“Lalu ada program slot. Kita bayar sekian untuk ikutan slot. Kalau tidak bayar, kita tidak dapat orderan. Jadi, untuk dua program yang menyedot darah rakyat Indonesia itu, tolong dihapuskan,” tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Irfan dari Lintas Gajah Mada juga mengeluhkan masalah yang sama, yakni perihal potongan aplikasi dan program slot. Khusus untuk slot, sifatnya memang opsional, namun ada risiko yang harus ditanggung ojol seandainya tak ikut program tersebut.

“Jadi setelah mereka memotong aplikasi, ojol yang ikut slot disuruh bayar lagi. Itu opsional, tapi orderan bisa jadi terbelah. Jadi orderan disimpan, lalu diprioritaskan untuk driver yang bayar. Driver yang nggak ikut program itu, jadi sepi dan anyep. Nggak dapet orderan,” kata Irfan.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *