Setiap kali mengisi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), operator SPBU biasanya menyesuaikan kecepatan nozzle. Tapi, belakangan ada anggapan penyesuaian kecepatan nozzle berpengaruh terhadap takaran BBM yang dikeluarkan. Faktanya, anggapan itu salah.
Di media sosial ramai dibicarakan video dengan narasi bahwa kecepatan nozzle SPBU harus di level yang lambat. Narasi itu menganggap kecepatan nozzle yang lambat dapat membuat takaran BBM yang diisi ke kendaraan sesuai.
Pertamina Patra Niaga membantah anggapan tersebut. Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa speed nozzle tidak memiliki kaitan dengan akurasi takaran BBM yang dikeluarkan oleh dispenser SPBU. Menurut mereka, kecepatan nozzle hanya mengatur laju aliran BBM dari dispenser.
“Kecepatan nozzle hanya mengatur laju aliran BBM, bukan volume atau takaran yang diberikan. Speed satu merupakan kecepatan paling lambat, sedangkan speed tiga adalah kecepatan paling cepat,” kata VP Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dalam keterangan tertulisnya.
“Setiap dispenser di SPBU Pertamina sudah melalui proses kalibrasi dan tera ulang secara rutin, untuk memastikan volume BBM yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah yang ditampilkan,” ujar Heppy.
Heppy memastikan, takaran BBM tetap akurat karena proses pengukuran dilakukan oleh sistem penghitungan digital yang terpisah dari kecepatan aliran. Artinya, lambat atau cepatnya pengisian BBM tidak mempengaruhi jumlah liter bahan bakar yang keluar dan tetap sesuai dengan angka yang tertera di dispenser.
Pertamina juga membuka ruang pengaduan kepada masyarakat jika ditemukan indikasi ketidaksesuaian takaran BBM di SPBU melalui: Pertamina Call Center 135, email pcc135@pertamina.com, dan chat melalui aplikasi MyPertamina.