Terungkap, perbaikan mobil listrik yang mengalami kecelakaan ternyata lebih rumit. Biaya untuk penanganan mobil listrik pun lebih mahal dibandingkan mobil konvensional. Bahkan, dalam beberapa kasus kerusakannya bisa sangat parah sehingga tidak dapat diperbaiki sama sekali.
Hal itu disampaikan oleh Asosiasi Asuransi Umum Malaysia, seperti dikutip New Straits Times. Menurut mereka, perbaikan mobil listrik yang mengalami kecelakaan menjadi tantangan baru yang dihadapi industri asuransi.
CEO Asosiasi Asuransi Umum Malaysia, Chua Kim Soon, mengatakan meningkatnya popularitas EV, meskipun positif bagi keberlanjutan, juga menyoroti kebutuhan mendesak bagi perusahaan asuransi untuk beradaptasi dengan risiko dan realitas operasional baru.
Chua mengatakan bahwa kendaraan listrik secara fundamental berbeda dari kendaraan konvensional. Mulai dari cara perbaikan hingga penyusutannya, sehingga menciptakan profil risiko unik yang harus disesuaikan oleh perusahaan asuransi.
Asosiasi Asuransi Umum Malaysia telah mempelajari data dari pasar kendaraan listrik yang lebih matang seperti China untuk memahami kinerja kendaraan ini seiring waktu. Temuan menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia kendaraan listrik, kebiasaan mengemudi berubah, penyusutannya semakin cepat, dan perbaikan menjadi lebih rumit dan mahal.
“Ketika terjadi kecelakaan di area mobil yang salah, terkadang kendaraan tersebut tidak dapat diperbaiki sama sekali,” ujarnya.
“Kita perlu membangun ekosistem jaringan perbaikan baterai yang lengkap, dan saat ini, ekosistem tersebut masih belum matang,” sambungnya.
“Anda benar-benar membutuhkan teknisi listrik untuk memperbaiki mobil-mobil ini. Mekanik biasa tidak dapat melakukannya dan berbahaya jika dilakukan dengan tidak benar. Jadi seluruh ekosistem ini harus dibangun dengan benar,” sebutnya.
Chua mengatakan di pasar yang lebih matang dan terbuka, biaya asuransi kendaraan listrik jauh lebih tinggi. Sebab, risiko dan biaya yang dibutuhkan akan lebih besar terkait dengan perbaikan dan penggantian suku cadang.
“Hal itu belum terjadi di sini, dan kami sedang berusaha mengelolanya agar tidak perlu menaikkan premi. Namun jika Anda melihat pasar lain, itulah kenyataannya,” tambahnya.