PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menyebut kehadiran brand asal China belum mengganggu penjualan Mitsubishi. Namun Mitsubishi tetap waspada.
PT MMKSI melaporkan pada tahun fiskal 2024 mencatat penjualan 71.451 unit pada periode April 2024 – Maret 2025. Capaian tersebut terdiri dari penjualan kendaraan penumpang sebanyak 49.559 unit, dan kendaraan niaga ringan sebanyak 21.892 unit.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Mitsubishi akan menaikkan market share menjadi 10 persen dari capaian sebelumnya 8 persen.
Di tengah manisnya penjualan Mitsubishi, merek-merek China sangat agresif datang ke Indonesia. Terutama dalam menghadirkan mobil listrik, dan hal ini berpotensi menjadi ancaman bagi pabrikan Jepang, termasuk pabrikan berlogo tiga berlian itu.
Namun Mitsubishi meyakini pasar Indonesia masih didominasi oleh mobil berteknologi internal combustion engine (ICE). Khususnya pada segmen low 7-seater, baik itu MPV dan SUV.
“Segmen ini masih didominasi ICE,” kata Atsushi Kurita – President Director PT MMKSI, belum lama ini.
“Ya, tentunya kita perlu berhati-hati. Kita harus siap dengan kehadiran EV dari China,” jelas dia.
“Dampaknya (kehadiran merek China) masih kecil,” tambah dia.
Meski sudah punya mobil listrik di segmen komersial, Xpander dan Xpander Cross menjadi tulang punggung penjualan Mitsubishi di Indonesia. Penjualan tahun fiskal 2024 mencapai 30.348 unit atau menguasai segmen pasar 23 persen.
“Kita ingin meningkatkan market share sekitar minimal 25 persen (untuk Xpander dan Xpander Cross),” kata dia.