Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pengaturan lampu lalu lintas yang statis jadi penyebab kemacetan.
“Jika di satu persimpangan pengaturannya statis, bisa terjadi ada satu kaki simpang dengan volume lalu lintas tinggi tapi warna hijau (lampu lalu lintas) sedikit (sebentar),” ujar dia di Jakarta, Kamis, dikutip Antara.
Akibatnya, kata dia, simpang itu mendapatkan warna merah yang lama dan ini menyebabkan antrean panjang (kendaraan).
Syafrin merancang proyek penambahan jumlah simpang yang dipasangi teknologi “Intelligent Traffic Control System” (ITSC) atau Sistem Kontrol Lalu Lintas Pintar.
Dengan begitu, lampu lalu lintas menjadi adaptif terhadap pergerakan lalu lintas di setiap simpang.
“Dan dengan itu, maka hambatan-hambatan di persimpangan bisa diminimalisir atau bahkan dihilangkan,” kata Syafrin.
Teknologi ITCS memungkinkan pengaturan lalu lintas berbasis data seketika (real-time) dan terintegrasi dalam penegakan hukum secara elektronik (ETLE) agar penanganan kemacetan di Jakarta lebih efektif dan berdampak lebih luas.
Syafrin menjelaskan, implementasi proyek ini dirancang dalam tiga tahap, yaitu jangka pendek (0-2 bulan) yang mencakup penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pemanfaatan data ITCS dan pengoperasian awal lima simpang ITCS.
Lalu, jangka menengah (6-12 bulan) yang mencakup dimulainya penegakan hukum secara elektronik terhadap pelanggaran lalu lintas, pajak dan uji emisi.
Kemudian, jangka panjang (lebih dari 12 bulan) yang menargetkan pengembangan hingga total 321 simpang ITCS di seluruh wilayah Jakarta. Ini termasuk integrasi sistem dengan Kawasan Rendah Emisi (KRE) dan Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik (PL2SE).
Syafrin berharap teknologi cerdas melalui pengembangan ITCS secara masif bisa dilaksanakan di simpang-simpang prioritas Jakarta.
Hal ini untuk mengoptimalkan pengaturan waktu lampu lalu lintas secara adaptif dan “real-time” agar arus lalu lintas menjadi lebih dinamis dan kelancaran lalu lintas dapat meningkat secara signifikan. Selain itu, diharapkan dapat menciptakan budaya tertib berlalu lintas sehingga dapat terwujudnya keselamatan dan kelancaran di jalan.