Lalamove menegaskan, driver yang diduga menodongkan pistol ke pemobil lain di Tol Cipularang, Jawa Barat, sudah diblokir sejak bulan lalu. Lantas, mengapa sosok tersebut masih bisa ‘narik’ dan bertugas di jalan raya?
Kepastian driver itu diblokir diumumkan langsung Lalamove melalui keterangan resminya. Maka, bisa disimpulkan, sosok tersebut sudah tak berstatus sebagai pekerja atau mitra Lalamove lagi.
“Lalamove mengetahui adanya video yang beredar terkait insiden di Tol Cipularang pada tanggal 7 Juni kemarin,” demikian tulis keterangan resmi Lalamove, dikutip Rabu (11/6).
“Setelah melakukan investigasi internal, kami mengonfirmasi bahwa akun pengemudi telah diblokir dari platform kami sebelum insiden tersebut terjadi atau sejak Mei dan tidak ada pesanan Lalamove yang sedang berlangsung saat itu,” tambahnya.
Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Andriansyah menjelaskan alasan mengapa terduga ‘koboi jalanan’ tersebut masih narik dan menjalankan jasa ekspedisi melalui Lalamove. Menurutnya, sosok berinisial SS itu menggunakan akun milik orang lain.
“Sudah dua pekan terduga pelaku ini dipinjamkan akun Lalamove oleh temannya, karena pelaku belum bekerja,” ujar Lilik Andriansyah, dikutip dari detikJabar.
Pelaku saat ini masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian. Sementara itu, polisi juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti termasuk benda yang diduga pistol tersebut.
“Jadi alhamdulillah kami menangkap pelaku dan kita sedang mintai keterangan untuk penyelidikan lebih lanjut,” tutur Lilik.
Diberitakan detikOto sebelumnya, media sosial dihebohkan aksi pengemudi mobil berstiker Lalamove menodongkan alat berbentuk pistol ke pemobil lain. Kabarnya, pelaku melakukan ancaman tersebut setelah tak terima mobilnya disalip kendaraan lain.
Kronologi Kejadian
Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Pol Hendra Rochmawan mengurai secara lengkap kronologinya. Menurutnya, pelapor yang diancam menggunakan pistol sedang berada di perjalanan menuju Ciamis. Sementara insiden tersebut terjadi di ruas Jalan Tol Cipularang KM 93 arah Bandung.
“Ketika pelapor mau menyalip kendaraan terduga pelaku yang menggunakan kendaraan jenis mobil Grandmax yang berada di jalur kanan, kemudian pelapor menyalip kendaraan si pelaku namun pelaku tidak memberikan jalan akhirnya pelaku menyalip dari kiri,” ujar Hendra, dikutip dari detikJabar.
“Namun setelah disalip mobil yang dikendarai pelaku memepet terus dari belakang, sampai di KM 93 Cipularang arah Bandung pelapor menepi ke pinggir jalan yang diikuti juga oleh pelaku. Selanjutnya pelapor turun dari mobil untuk menghampiri pelaku guna menanyakan maksud dan tujuannya,” tambahnya.
Menariknya, sebelum menghampiri driver Lalamove, pelapor menyiapkan kamera di dasbor kendaraan untuk merekam seluruh kemungkinan yang akan terjadi.
“Ketika menghampiri pelaku, pelapor menanyakan kenapa mepet-mepet jalan terus, si pelaku menjawab namanya juga di jalan situ kencang saya juga kencang,” ungkapnya.
“Si pelaku menanyakan maunya gimana sambil merogoh sesuatu di belakang jok mobilnya dan mengeluarkan benda yang diduga senjata api yang dibungkus berwarna ungu kemudian mengokang dan menodongkannya ke arah pelapor, karena takut pelapor lari dan masuk ke dalam mobil dan memundurkan kendaraannya menjauhi pelaku,” kata dia menambahkan.