Valentino Rossi nyaris menggenapkan mahkota juara pada musim 2015. Ini jadi penyesalan terbesar bagi pebalap yang pernah berkarier selama 26 tahun di kejuaraan dunia balap motor.
Di sepanjang kariernya, Rossi telah merengkuh sembilan gelar juara termasuk tujuh titel juara dunia di kelas premier. Sebuah rekor yang membuat Rossi menjadi legenda MotoGP.
Namun Rossi masih menyimpan rasa sesal pada MotoGP 2015. Menilik kisah lalu musim tersebut, setelah Phillip Island, balapan MotoGP memang dibumbui drama Rossi-Marquez-Lorenzo. Itu semua diawali dari tuduhan Rossi terhadap Marquez. Dia menilai Marquez sengaja membantu Lorenzo. Pada akhirnya, Rossi sendiri finis di urutan keempat di Phillip Island.
Semua tudingan itu diungkapkan Rossi dalam sesi konferensi pers jelang MotoGP Malaysia. Tuduhan Rossi itu pun menjadi bumbu yang kian memanaskan balapan di Sirkuit Sepang. Apalagi pada akhirnya Rossi dan Marquez terlibat duel sengit di atas lintasan, insiden yang berujung hukuman untuk si rider Yamaha itu.
Hasil di Malaysia membuat keunggulan poin Rossi atas Lorenzo terpangkas menjadi cuma tinggal tujuh poin saja. Ditambah hukuman harus start dari posisi paling belakang di Valencia, kans Rossi untuk menjadi juara dunia seketika menipis jika tidak bisa dibilang lenyap.
Di Valencia, Rossi tampil habis-habisan untuk terus merangsek ke depan. Dia akhirnya bisa melewati 22 pebalap dan finis di urutan keempat. Tapi itu tidak cukup untuk membendung langkah Lorenzo menuju tangga juara karena rekan setimnya itu finis terdepan di Valencia. Lorenzo mengumpulkan 330 poin, unggul lima angka dari Rossi.
“Balapan terakhir Kejuaraan Dunia 2015 adalah penyesalan terbesar dalam karier saya. Saya bisa saja memenangkan gelar itu,” ujar Rossi dikutip dari Mundo Deportivo, Senin (16/5/2025).
Dalam wawancara yang sama, Rossi juga masih ingat momen penentu lainnya dalam kariernya:Grand Prix Valencia 2006.Tahun itu, Rossi memasuki babak final dengan keunggulan delapan poin atas Nicky Hayden dan menjadi favorit untuk meraih gelar juara dunia.
Namun,kecelakaan tak terduga pada lap pembuka mengubah kondisi kejuaraan. Meskipun pebalap bernomor 46 itu berhasil kembali ke balapan dan mencetak beberapa poin, gelar juara tetap berada di tangan Hayden.
“Saya ingin mengulang Grand Prix Valencia 2006, saat saya mengalami kecelakaan dan kehilangan gelar juara dunia. Saya ingin melakukannya lagi karena saya bisa; saya harus keluar dari situasi itu dengan cara yang berbeda,” ujar Rossi.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.