Pabrikan otomotif berlomba-lomba menghadirkan teknologi kendaraan ramah lingkungan untuk mencapai netralitas karbon. Namun, untuk mencapai lingkungan yang lebih bersih, teknologi mobil bukan cuma soal mobil listrik. Ada juga teknologi lain yang bisa dimanfaatkan.
Salah satu pabrikan Jepang, Suzuki, menilai untuk mencapai netralitas karbon tak cukup dengan hanya menghadirkan mobil listrik. Teknologi lain yang bisa membantu mencapai netralitas karbon juga dibutuhkan. Makanya, Suzuki menerapkan langkah multi-pathway untuk menuju netralitas karbon dengan menghadirkan berbagai teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
“Jika berbicara tentang netralitas karbon, targetnya bukan menambah jumlah mobil listrik berbasis baterai, tapi cara untuk mengurangi gas rumah kaca. Seberapa banyak Anda dapat mengurangi gas rumah kaca, itulah tujuan netralitas karbon,” kata Masafumi Harano, Executive General Manager Asia, Latin America and Oceania Automobile Dept. Global Automobile Marketing Suzuki Motor Corporation (SMC), saat ditemui di kantor pusat SMC di Hamamatsu, Jepang, baru-baru ini.
Untuk itu, Suzuki menghadirkan berbagai teknologi kendaraan ramah lingkungan. Tak cuma dengan mobil listrik seperti e Vitara, Suzuki juga menghadirkan teknologi kendaraan dengan bahan bakar alternatif. Salah satunya mobil dengan bahan bakar CBG atau compressed biomethane gas (gas biometana terkompresi).
“Kami punya satu lagi, yaitu (kendaraan berbahan bakar) biometana. Itu juga potensial. Dari sudut pandang (netralitas karbon untuk mengurangi gas rumah kaca) itu, (kendaraan berbahan bakar) biometana lebih masuk akal,” kata Harano.
Bahkan, Harano menyebut kendaraan dengan bahan bakar CBG 28 kali lebih efektif untuk mencapai netralitas karbon.
Untuk diketahui, CBG merupakan gas biometana yang didapat dari pembusukan bahan organik. Jenis bahan bakar ini dianggap lebih ramah lingkungan karena terbarukan dan dapat diproduksi dalam waktu relatif singkat.
Dikutip dari media lokal India, Hindustan Times, Suzuki telah melakukan kerja sama dengan National Dairy Development Board (NDDB) di India untuk membangun pabrik biogas. Dari target 9 pabrik biogas sampai 2027, empat di antaranya sudah muncul di Gujarat. Inisiatif ini berfokus pada pengelolaan limbah pabrik susu berkelanjutan.
Setiap pabrik biogas akan mengubah kotoran ternak dan residu organik menjadi biogas terkompresi. Gas tersebut akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan, atau untuk pembangkit listrik. Ampasnya akan kembali ke tanah sebagai pupuk organik.
Suzuki memamerkan mobil Suzuki Victoris dengan bahan bakar CBG di Japan Mobility Show (JMS) 2025. Tangki bahan bakar gas pada Suzuki Victoris CBG ini diletakkan di bawah lantai, bukan di kompartemen bagasi sehingga kapasitas bagasinya tetap utuh.
Dipamerkannya Victoris CBG ini menjadi bukti bahwa untuk mencapai netralitas karbon tak hanya menghadirkan mobil listrik, tapi berbagai teknologi yang dapat membantu mencapai target itu.






