Kecelakaan melibatkan mobil listrik BYD Seal berpelat B-1547-BNV dan mobil Chevrolet terjadi di Tol Sedyatmo, Pluit, Jakarta Utara (Jakut). Pengemudi mobil BYD sempat melarikan diri usai kejadian.
Kasat PJR Polda Metro Jaya Kompol Dhanar Dono menjelaskan kejadian kecelakaan terjadi di Km 22.00 B jalur atas arah Jaya.
“Kedua kendaraan dari arah Kamal berjalan menuju Jaya, di Km 22 B atas arah Jaya, kendaraan Chevrolet berada di jalur satu ditabrak oleh kendaraan BYD dan keluar jalur, posisi terakhir di bahu jalan,” kata Kompol Dhanar kepada wartawan, Sabtu (3/5/2025).
Dia menjelaskan, selepas menabrak mobil Chevrolet yang dikemudikan oleh Choirul Ilyas, kendaraan mobil listrik BYD dengan nomor polisi B-1547-BNV kabur meninggalkan lokasi. Namun, tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) diduga milik mobil listrik BYD tersebut tertinggal di lokasi kejadian.
“Kendaraan BYD kabur dan TNKB ketinggalan di TKP,” ujar Dhanar.
Kecelakaan mengakibatkan bayi berusia dua bulan jadi korban. Bayi tersebut mengalami luka-luka.
Identitas pengemudi BYD pelaku tabrak lari di Tol Pluit diketahui seorang wanita berinisial I. Saat ini I masih berada di rumah sakit di kawasan Gading Serpong.
“Untuk Saudari I sampai saat ini masih menjalani pengobatan di RS di Gading Serpong,” kata Kasat Lantas Jakarta Utara AKBP Donni Bagus Wibisono kepada wartawan, Senin (5/5/2025).
Identitas pengemudi ini diketahui setelah polisi memintai keterangan pemilik mobil berinisial A. A tak lain adalah suami daripada I.
Saat dicek melalui Samsat DKI Jakarta, mobil listrik itu teregistrasi sebagai BYD Seal Premium. Berdasarkan catatan detikOto, BYD Seal memiliki tenaga maksimal 150 kW dengan torsi maksimal 310 Nm untuk tipe Dynamic, 230 kW dengan torsi maksimal 360 Nm untuk tipe Premium.
BYD Seal menggunakan baterai tipe Blade Battery khas BYD. Tipe Standard baterainya berkapasitas 61,44 kWh. Lalu untuk tipe Premium dan Performance pakai baterai berkapasitas 82,56 kWh.
BYD Seal itu merupakan mobil kencang. Akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 5,9 detik.
Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana mengatakan, mengemudi mobil listrik memang berbeda dibandingkan mobil bensin.
Menurut Sony, karakter mobil listrik memang berbeda dibandingkan mobil bensin. Sebab, kendaraan nonemisi tersebut punya torsi yang lebih menjambak. Selain itu, suaranya yang senyap juga membuat pengemudi tak sadar saat melakukan akselerasi ekstra di jalan raya.
“Mobil listrik itu punya karakter yang berbeda dengan mobil bensin. Mobil listrik kalau digas enggak terasa (penambahan) kecepatannya, karena nggak bersuara. Kemudian tenaganya juga spontan, makanya harus sering cek speedometer,” ungkapnya beberapa waktu yang lalu.
Saksikan Live DetikSore :