Pembangunan pabrik BYD diganggu ormas dan juga aksi premanisme. Menteri Perindustrian menyebut akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Ormas dan aksi premanisme menghantui pembangunan pabrik BYD di kawasan Subang. Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengungkapkan bentuk aksi premanisme yang sempat terjadi dalam proses pembangunan pabrik BYD itu.
“BYD kan sedang dalam tahap pembangunan yang ada di Subang itu ya, jadi secara operasional kan belum berfungsi, tetapi kan lalu lintas dari kendaraan untuk mengangkut material, alat-alat untuk dibangun, dan lain-lain, itu kan juga konon kabarnya mendapatkan gangguan,” kata Eddy dilansir Antara.
Aksi ormas dan premanisme ini dikhawatirkan mengganggu iklim investasi di Indonesia. Atas dasar itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap akan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menjelaskan ke publik demi menjaga kondusivitas iklim investasi di Tanah Air.
“Tadi persoalan upaya yang dilakukan pemerintah bahwa pemerintah hadir ini belum mendapat penjelasan proporsional kepada publik. Nanti saya coba sampaikan ke Kapolri untuk mereka bisa disampaikan ke publik agar signal pemerintah tetap menjaga kondusivitas dari iklim investasi bisa sampai,” tutur Agus dikutip detikFinance.
Untuk mengatasi ormas dan premanisme itu kata Agus, sangat penting untuk melakukan penegakan hukum. Pemerintah kata dia juga harus melakukan intervensi, tentunya dengan bantuan pihak kepolisian.
“Dan saya yakin bahwa pihak kepolisian sudah melakukan hal tersebut karena pungli dan premanisme di fasilitas produksi kita ini sedang menjadi sorotan banyak pihak, termasuk komisi VII,” lanjut Agus.
Adapun menurut Bupati Subang Reynaldi Putra Andita BR, sudah tak ada lagi aksi premanisme di pembangunan pabrik BYD. Aksi pemalakan terhadap sopir truk di kawasan industri tersebut pun sudah ditertibkan pihak kepolisian setempat.
“Kemarin sempat rame ya bahwa ketika MPR kunjungan ke China bahwa ada laporan ke BYD China bahwa di Subang ini masih marak premanisme. Cuma ketika kita konfiirmasi memang itu kegiatan premanisme yang sudah kita selesaikan kemarin, khususnya dari Polres sendiri menindak sehingga hari ini sebetulnya sudah tidak ada premanisme,” ujar Reynaldi.