Fabio Quartararo nyesek bukan main saat lagi memimpin balapan, tiba-tiba motornya bermasalah. Dia pun menangis di pinggir lintasan dan juga gagal finis. Apa masalah pada motornya?
Performa Yamaha dalam beberapa balapan terakhir cukup mengesankan. Fabio Quartararo dalam beberapa kesempatan terlihat bertarung di baris depan. Hal itu juga terlihat saat gelaran MotoGP Inggris yang digelar di Sirkuit Silverstone. Rider berkebangsaan Prancis itu sukses menjadi yang tercepat di sesi kualifikasi dan memulai balapan dari posisi terdepan.
Balapan yang semula berjalan lancar sempat dihentikan pada lap ke-3 karena ada tumpahan oli di lintasan. Kala itu, lap 3 belum sepenuhnya selesai, maka semua pebalap boleh mengikuti balapan dengan grid awal setelah prosedur quick start. Ini membuat Quartararo kembali memulai balapan dari posisi pertama. Sejatinya Quartararo sudah memimpin balapan sebelum bendera merah berkibar.
Tapi pada kesempatan kedua ini dia tampil lebih baik. Memulai balapan dari posisi terdepan, El Diablo sempat tercecer di posisi kedua tepat di belakang Francesco Bagnaia. Namun dia bangkit dan kembali di posisi terdepan.
Dia menyelesaikan lap pertama dengan jarak waktu 1,2 detik dari rider yang berada di tempat kedua. Quartararo pun terus melesat, meski sempat mendapat ancaman dari Marco Bezzecchi. Sayang lagi bagus-bagusnya memimpin di posisi terdepan, pada lap ke-12, motor Yamaha YZR-M1 tunggangan Quartararo bermasalah. Ini membuat Quartararo melebar hingga akhirnya gagal melanjutkan balapan. Quartararo pun terlihat sangat emosional, memukul-mukul motor dan menangis di pinggir lintasan.
Direktur Tim Monster Energy Yamaha MotoGP Massimo Meregalli mengungkap permasalahan yang ada pada motor Quartararo. Masalah teknis itu berkaitan dengan rear-height device.
“Ini adalah masalah yang tidak biasa dan sangat mengecewakan bagi Fabio, tim, Yamaha, dan para penggemar. Namun Fabio memimpin balapan dengan cara yang ia lakukan, menunjukkan bahwa kami terus berkembang selangkah demi selangkah dan kami kembali bersaing untuk memenangkan balapan,” kata Meregalli dikutip laman resmi Yamaha MotoGP.
Senada dengan Meregalli, Quartararo juga mengungkap hal yang membuat dirinya gagal finis itu adalah rear-height device. Lalu apa itu ride height device dan fungsinya? Perangkat ini sangat berguna buat motor yang ingin mendapatkan akselerasi maksimal tanpa harus takut roda depan mengangkat alias wheelie. Perangkat ini membuat ketinggian motor bisa diatur secara elektronik. Biasanya, pebalap MotoGP mengaktifkan ride height device saat start sehingga ketinggian motor lebih rendah untuk mendapatkan performa terbaik ketika start.
Manfaat dari performa tersebut dimulai dengan peningkatan anti-wheelie yang mencegah roda depan terangkat. Kemudian dilanjutkan dengan hambatan aerodinamika yang sedikit lebih rendah di sepanjang lintasan lurus. Hingga stabilitas pengereman yang lebih baik di tikungan.
“Ini balapan yang luar biasa untuk kami, tapi sayang kami punya masalah teknis dengan rear-height device. Saya pikir ini adalah ‘balapan kami’, semuanya berjalan baik. Saya tahu kapan harus lebih cepat, saya tahu di mana harus melakukan ekstra pengereman karena angin,” ungkap Quartararo.
“Saya pikir kami bisa senang dengan apa yang kami lakukan hari ini. Sejauh ini, motornya adalah yang terbaik yang pernah ada,” sambungnya lagi.