Keluhan soal motor yang mendadak brebet setelah mengisi BBM jenis Pertalite ramai terjadi di berbagai wilayah Jawa Timur. Begini penjelasan Pertamina.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menjelaskan bahan bakar minyak (BBM) yang dijual di SPBU Pertamina aman dan tidak mengandung campuran etanol maupun air. Ia juga menegaskan pihaknya sudah menindaklanjuti ratusan laporan konsumen dan membuka sejumlah posko pengaduan di berbagai daerah.
menegaskan secara tegas bahwa Pertalite yang beredar di SPBU tidak mengandung etanol sedikit pun, sehingga masyarakat tak perlu khawatir terhadap isu BBM oplosan yang belakangan ramai dibicarakan di media sosial.
“Etanol. Apakah Pertalite saat ini mengandung etanol? Tidak mengandung etanol,” kata Ega kepada wartawan di SPBU Jemursari, Surabaya, Jumat (31/10/2025) dikutip detikJatim.
Dia memastikan bahwa seluruh produk BBM yang dibeli konsumen, termasuk Pertalite, tidak memiliki campuran etanol di dalamnya dan telah melalui proses pengawasan ketat sebelum disalurkan ke SPBU di seluruh Indonesia.
“Jadi Pertalite saat ini tidak mengandung etanol,” tegasnya.
Lebih lanjut, dia menyebut pengecekan juga dilakukan dengan metode visual clarity atau kejernihan warna untuk memastikan tidak ada kontaminan dalam produk BBM yang dijual di SPBU Pertamina.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Kami juga melakukan pengecekan dengan standar visual clarity dan kejernihan warna daripada BBM untuk mengindikasi apakah ada kontaminan di dalam produk tersebut. Sejauh ini kita tidak menemukan indikasi hal tersebut,” imbuhnya.
Pertamina, kata Ega, telah membuka 17 titik posko di berbagai wilayah untuk menampung keluhan dan laporan dari masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen pelayanan publik.
“Posko ya jadi gini, bentuk daripada atensi dan loyal apa program loyal loyalty kami dan juga kami ini kan milik negara ya, jadi kami juga ingin mencarikan solusi kepada masyarakat ini. Kami ada Posko saat ini, kalau aduan itu, kami membuka aduan itu di semua kanal,” katanya.
Menurut Ega, hingga saat ini sudah ada hampir 300 laporan keluhan konsumen yang masuk dari berbagai kanal, baik media sosial, contact center, maupun secara langsung, dan sebagian besar berasal dari pengguna sepeda motor.
“Baik medsos, contact center, maupun offline. Dari total semua kanal itu yang masuk ada 290. Sebanyak 290 ini boleh dibilang 99% roda dua. Kalau data saya dari 290, 99%, enggak tahu kalau besok ya ada update-nya ya,” jelasnya.
Dari ratusan laporan yang masuk, Ega menyebut sebagian besar sudah ditangani dan diverifikasi oleh tim Pertamina, karena setiap laporan harus dipastikan kebenarannya berdasarkan data pembelian di SPBU.
“Karena kan kita harus pastikan bahwa mereka memang melakukan pembelian, kapan, gimana. Dan kami masih terus buka posko ini dalam bentuk untuk menangani solusi masyarakat ini,” ujarnya.
Ega memastikan bahwa seluruh penyaluran BBM ke SPBU dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat untuk menjaga mutu bahan bakar dan melindungi konsumen dari kerugian.
“Untuk memastikan agar BBM itu kualitasnya baik, tidak tercampur air dan tidak menimbulkan kerugian buat masyarakat,” ujarnya.






