BYD Atto 1 meluncur di GIIAS 2025 dengan banderol yang bikin geleng-geleng kepala. Betapa tidak, mobil yang di China bernama BYD Seagull tersebut dipasarkan dengan harga mulai Rp 195 juta. Di Indonesia, BYD Atto 1 berhadapan dengan mobil listrik mungil asal Vietnam, VinFast VF 3. Gimana tanggapan VinFast Indonesia?
Dijelaskan oleh CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto, setiap pabrikan memiliki strategi masing-masing. VinFast mempunyai strategi yang fokus pada ekosistem mobil listrik. VinFast mengklaim memiliki ekosistem kendaraan listrik paling lengkap di Indonesia.
“Pertama setiap brand pasti punya strategi sendiri-sendiri. Kedua dengan misalnya banyak launching (mobil baru) itu istilahnya menguntungkan konsumen. Konsumen yang diberikan keuntungan berupa pilihan lebih,” buka CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto ditemui wartawan di arena GIIAS 2025, ICE-BSD City, Tangerang, Kamis (24/7/2025).
“Tetapi dari sisi VinFast, kami melihatnya itu sebagai sesuatu yang normal di dalam persaingan. Strategi kita masih tetap fokus kepada ekosistem. Oke mungkin mereka bisa memberikan harga kompetitif. Tetapi mungkin mereka tidak memberikan ekosistem selengkap kita,” sambung pria yang akrab disapa Kerry.
Sebagai informasi, VinFast menawarkan banyak benefit kepada para calon konsumennya, seperti free charging atau ngecas gratis selama tiga tahun di stasiun-stasiun yang dioperasikan oleh V-Green.
“Dan yang paling penting adalah buyback garansi atau resale value garansi. Itu yang menurut kami masih tetap menjadi keunggulan, yang saat ini kita belum diikuti merek lain. Jadi kita confident dengan itu,” bilang Kerry.
Sejauh ini, VinFast Indonesia telah memasarkan model VF 3, VF 4, VF 5, VF 6, dan VF 7, dalam waktu satu tahun sejak masuk pasar Indonesia. VinFast juga sedang bangun pabrik di Subang yang dijadwalkan beroperasi akhir 2025.
Saksikan Live DetikSore: