Sebagai salah satu raksasa otomotif dunia, Honda tak mau mengembangkan teknologi kendaraan yang sekadar canggih. Sebab, menurut mereka, apa artinya canggih jika tak bermanfaat bagi manusia?
Chief Executive Officer (CEO) Honda Motor Company (HMC), Toshihiro Mibe menjelaskan, teknologi harus mempermudah hidup manusia. Sehingga, kata dia, tak boleh hanya sekadar canggih.
“Teknologi bagi Honda selalu berangkat dari manusia. Tujuan kami adalah menghadirkan inovasi yang tidak hanya efisien, tetapi juga memperkaya kehidupan,” ujar Toshihiro Mibe saat menghadiri forum diskusi di Minato, Tokyo, Jepang.
Mibe menegaskan, teknologi yang dikembangkan Honda menggunakan pendekatan human-centered engineering. Sehingga, keselamatan dan kenyamanan menjadi dua pertimbangan utama.
“Melalui pendekatan human-centered engineering, kami memastikan setiap kemajuan teknologi membawa manfaat nyata — dari keselamatan dan kenyamanan, hingga keberlanjutan lingkungan,” tuturnya.
Dalam beberapa momen, Honda tak mengembangkan teknologi sendirian, melainkan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan top dunia, seperti Google dan Sony. Sebab, apa pun jalan yang ditempuh, muaranya tetap sama: mempermudah hidup manusia.
“Honda akan terus mengembangkan kendaraan software-first yang memungkinkan pembaruan perangkat lunak jarak jauh, integrasi AI, serta layanan digital yang berkembang bersama kebutuhan pengguna,” ungkapnya.
“Kolaborasi dengan mitra seperti Google dan Sony akan memperkuat ekosistem layanan ini, memastikan kendaraan Honda selalu relevan dengan kehidupan digital konsumen,” tambahnya.
Secara umum, Honda tak hanya fokus membuat kendaraan-kendaraan darat seperti mobil dan motor. Mereka juga menyasar mobilitas lain, seperti laut dan udara. Itulah mengapa, mereka juga menghadirkan pesawat terbang, mesin tempel kapal, hingga roket luar angkasa.
“Misi kami lebih dari sekadar memproduksi kendaraan — kami ingin menciptakan mobilitas yang membawa kebahagiaan, keselamatan, dan keberlanjutan bagi semua orang,” kata Mibe. filosofi
