Fabio Quartararo tak kuasa membendung air mata. Tangisnya pecah saat coba menjelaskan situasi yang sulit di MotoGP Inggris 2025.
Rider asal Prancis itu masih terpukul saat menerima kenyataan pahit. Dia gagal finis gara-gara masalah teknis, padahal El Diablo sedang memimpin jalannya balapan MotoGP Inggris 2025.
Kesedihan Quartararo sudah terlihat sejak motornya rusak, yang sejurus kemudian YZR-M1 dan Quartararo menepi ke pinggir lintasan. El Diablo sujud, meringkuk, dan menangis.
Belum berhenti di situ, Quartararo kembali menunjukkan rasa sedihnya saat konferensi pers. Namun terlihat dia tak kuat membendung air mata saat memulai cerita di depan para jurnalis.
“Seperti yang saya bilang terakhir kali, bahwa..” kata Quartararo yang tak sanggup menyelesaikan kalimat, dalam video yang dirilis MotoGP.
Dia lalu menunduk. Mencoba menahan semua perasaannya.
“Kamu bisa menyudahinya. Kamu tidak perlu bertahan,” ucap seseorang yang coba menenangkan Quartararo untuk tidak lanjut sesi wawancara.
Dalam prosesnya, Quartararo mencoba lebih tenang. Juara dunia MotoGP 2021 itu menyelesaikan sesi wawancara tersebut.
“Saya minta maaf,” kata Quartararo coba melanjutkan.
“Tentu saya memiliki harapan, tapi sungguh menyebalkan apa yang terjadi hari ini,” lanjut dia.
Direktur Tim Monster Energy Yamaha MotoGP Massimo Meregalli mengungkap permasalahan yang ada pada motor Quartararo. Masalah teknis itu berkaitan dengan rear-height device.
“Ini adalah masalah yang tidak biasa dan sangat mengecewakan bagi Fabio, tim, Yamaha, dan para penggemar. Namun Fabio memimpin balapan dengan cara yang ia lakukan, menunjukkan bahwa kami terus berkembang selangkah demi selangkah dan kami kembali bersaing untuk memenangkan balapan,” kata Meregalli dikutip laman resmi Yamaha MotoGP.
Wajar jika El Diablo menangis. Sebab hingga lap ke-11 MotoGP Inggris 2025, dia memimpin balapan dengan keunggulan sekitar 5 detik. Sudah lama motor MotoGP Yamaha YZR-M1 tidak merasakan situasi membalap dengan kondisi senyaman ini. Memimpin paling depan dengan keunggulan yang cukup jauh.
Quartararo sudah menunjukkan sinyal kebangkitan bersama Yamaha. Terlihat dari tiga seri terakhir, Quartararo selalu merebut pole position. Namun hasil itu belum bisa dikonversikan menjadi kemenangan.