Mobil listrik (electric vehicles/EV) asal China benar-benar jadi ancaman nyata bagi raksasa otomotif. Data terbaru menunjukkan ekspor mobil listrik dari Negeri Tirai Bambu melonjak drastis hingga 87 persen pada November 2025.
Berdasarkan data dari Administrasi Umum Bea Cukai China, yang dikutip dari Carscoops, lonjakan ini membuktikan bahwa dominasi China di pasar global bukan main-main.
Tak tanggung-tanggung, ekspor EV China ke Meksiko meroket hingga 2.367 persen dengan total 19.344 unit hanya dalam satu bulan saja. Salah satu aktor utama di balik kesuksesan ini adalah si mungil BYD Dolphin Mini atau kalau di pasar lain juga disebut sebagai Atto 1.
Selain Meksiko, negara-negara di Asia Tenggara juga menjadi “langganan” mobil listrik China. Indonesia menempati posisi kedua sebagai tujuan ekspor China terbesar di bulan November dengan jumlah 17.503 unit, disusul oleh Thailand dengan 13.517 unit.
Dua bulan terakhir BYD Atto 1 mengisi takhta mobil terlaris di Indonesia. Berturut-turut terjual 9.000-an dan 8.000-an pada Oktober dan November 2025, Atto 1 menggusur Innova dan Avanza yang sebelumnya kerap jadi raja mobil paling laris.
Secara total, pasar Asia masih menjadi konsumen terbesar bagi China. Sepanjang tahun 2025 hingga November, hampir 1 juta unit mobil listrik China sudah membanjiri jalanan di negara-negara Asia.
Ekspor mobil listrik China bukan cuma pasar Asia. Di Inggris, ekspor naik 113 persen menjadi 9.096 unit di bulan lalu. Secara total, sudah ada 121.555 unit mobil China yang masuk ke Negeri Raja Charles tersebut sepanjang tahun ini.
Sementara itu, Belgia masih menjadi pintu masuk utama bagi mobil China ke daratan Eropa dengan total 195.309 unit dalam 11 bulan terakhir. Meski angka di Belgia sedikit menurun 15 persen dibanding tahun lalu, namun total ekspor ke seluruh Eropa mencapai 604.105 unit.
Angka ini naik 12 persen dibandingkan tahun 2024 dan menjadi sinyal merah bagi brand-brand legendaris Eropa yang kini mulai kesulitan bersaing harga dengan teknologi China.






