Duh! Tak Ada yang Ngalah, Voxy vs Gran Max Saling Senggol di Jalan

Posted on

Heboh Daihatsu Gran Max dan Toyota Voxy terlibat aksi senggolan di Jalan Jembatan Dua, Jelambar arah Pesing, Jakarta Barat. Aksi road rage ini mencuri perhatian pengendara jalan.

Video yang direkam oleh pengendara motor menunjukkan kedua mobil berwarna hitam tersebut terlibat aksi saling senggol dan adu bodi di tengah jalan.

“Ribut nih, ribut.. tabrak terus, tabrak,” ujar suara dalam video tersebut.

“Di daerah Jembatan dua, arah ke Pesing, ugal-ugalan, tabrak-tabrakan,” tambahnya lagi.

Dalam video yang diunggah ke akun instagram @dashcam_owners_indonesia terlihat jelas bagaimana mobil Gran Max dan Voxy saling berdekatan.

Sejurus kemudian pengemudi Voxy tampak menyalip dan kemudian sengaja mengarahkan mobilnya hingga bersentuhan dengan bodi Gran Max. Toyota Voxy melaju tidak terlihat lagi setelah beradu dengan Gran Max.

Bodi Gran Max itu terlihat jelas mengalami kerusakan parah di sisi kiri mobil, mulai dari bagian depan hingga belakang. Pintu dan panel bodi mobil tampak ringsek dan penyok akibat benturan berulang kali. Ban mobil depan kiri juga terlihat kempis.

Sementara itu, Toyota Voxy yang terlibat dalam aksi tersebut kemungkinan juga mengalami kerusakan pada bemper belakang kiri.

Aksi road rage bukan pertama kali terjadi, melainkan sudah ada beberapa kejadian serupa yang dipicu arogansi pengendara. Sayangnya, aksi tersebut masih terus berulang. Pengendara seolah tak belajar dari kejadian yang sudah-sudah.

Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana pernah mengungkap aksi road rage ini tak akan bisa hilang di jalan.

“Karena itu bagian dari ketidakmampuan sebagian dari mereka dalam me-manage emosi dan egonya,” terang Sony beberapa waktu lalu.

Adapun saat menghindari road rage, kata Sony, sebaiknya memilih untuk menghindar dan mengalah supaya jauh dari masalah. Pikirkan risiko buruk yang akan terjadi sebelum salah bertindak.

“Melayani mereka dengan asumsi jangka pendek dan panjang berubah menjadi seperti mereka,” kata Sony.

Di lain pihak, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu pernah mengungkap beberapa pemicu road rage di jalan. Pertama, kesadaran aturan hukum dan tata tertib berlalu lintas di jalan yang lemah. Kedua, kesadaran empati yang lemah. Ketiga, penegakan hukum pasca kejadian kebanyakan kurang tegas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *